Disparitas harga jual SBW di pasar Cina menjadi pertimbangan kedua belah pihak untuk berdialog. Pertemuan ini menjadi sangat strategis guna memacu nilai ekspor , tambah Wisnu.
Secara produktivitas, volume ekspor SBW ke Cina meningkat secara signifikan. Sejak dimulai tahun 2019, hanya 126,8 ton, kemudian tahun 2020 sebanyak 262,4 ton, tahun 2021 sebanyak 227,7 ton, tahun 2022 sebanyak 288,1 ton hingga tahun 2023 mencapai 408,3 ton.
“Jika bisa langsung akan lebih menguntungkan kedua belah pihak,” jelas Wisnu.
Pada kesempatan ini turut hadir ketua asosiasi perwaletan nasional, masing-masing : Budi Wiranata, Ketua Asosiasi Peternak Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI); Daniel Tong, Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI); Mulyanto, Ketua Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT); dan anggota dari Perkumpulan Petani Sarang wallet Nusantara (PPSWN) dan Perkumpulan Pengusaha Komoditas Sarang Burung Walet Indonesia (PPKSBWI).
Ketua Cawa, Zengjun Ma mengapreasi dukungan dan fasilitasi Barantin terhadap akses pasar dan jaminan keamanan SBW yang masuk ke Cina.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait