CNAF Tawarkan SUKUK Senilai Rp1 Triliun

Hasiholan
Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp11,26 triliun atau tumbuh sebesar 21.7% dari tahun 2022 pada periode yang sama (sebesar Rp9,25 triliun).

Jakarta, iNewsTangsel.id - PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024. 

Penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I tahun 2024 ini terdiri dari dua seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dan Seri B dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran imbalan sukuk akan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada bulan Oktober 2024 hingga Juli 2025 untuk Seri A, dan hingga Juli 2027 untuk Seri B.

Pembayaran pokok sukuk untuk Seri A dan Seri B akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100 persen dari jumlah pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada tanggal pembayaran kembali dana modal investasi Seri A dan Seri B.

Kupon untuk Seri A berada dalam rentang 6.50% - 7.25% dengan tenor 370 hari kalender, sementara untuk Seri B berada dalam rentang 6.70% - 7.45% untuk tenor 3 tahun. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, mengatakan bahwa dana yang terkumpul dari penawaran sukuk ini akan digunakan untuk penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan Syariah.

"Melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan di tahun 2024. CNAF optimis tumbuh positif tahun ini dengan menghadirkan diversifikasi produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen serta sebagai alternatif instrumen investasi yang menarik bagi investor," ujar Ristiawan, Rabu (12/6/2024).

Selain itu, sejalan dengan rencana strategi bisnis Perseroan, di tahun 2024 ini CNAF akan fokus pada optimalisasi strategi digital dengan tujuan mempermudah pelayanan nasabah.

"Dalam upaya untuk meningkatkan pangsa pasar, Perseroan akan terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan dealer kendaraan bermotor melalui pemanfaatan kanal digital yaitu CNAF Mobile yang lebih ramah pengguna, peluncuran produk-produk dan program pembiayaan yang menarik dan inovatif," tegas Ristiawan.

Pada saat yang sama, Direktur Keuangan Perseroan, M Imron Rosyadi Nur, ST, menyebutkan bahwa keunggulan kompetitif Perseroan adalah dukungan dari induk usaha, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, dalam hal fasilitas pembiayaan bersama (Joint Financing), program referral calon nasabah, serta kerjasama dalam pemanfaatan digitalisasi. Selain sumber pendanaan dari induk usaha, Perseroan terus melakukan diversifikasi untuk mendapatkan pendanaan yang paling efektif sesuai dengan kondisi pasar melalui kerjasama dengan perbankan maupun pasar modal.

Secara kinerja, CIMB Niaga Finance pada tahun 2023, telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp8,94 triliun tumbuh sebesar 13.5% (YoY) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp7,87 triliun. Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 51% dari total pembiayaan baru. Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp11,26 triliun atau tumbuh sebesar 21.7% dari tahun 2022 pada periode yang sama (sebesar Rp9,25 triliun). 

Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, pada tahun 2023 perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp 520 miliar, naik 23% YoY dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp424 miliar. CIMB Niaga Finance juga konsisten mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) sebesar 1.11% di tahun 2023 atau di bawah angka rata-rata industri yaitu 2.44%. 

Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana pada tahun 2023, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 6.80% dan 22.32%. 

Direktur PT CIMB Niaga Sekuritas Martin Simorangkir menilai industri otomotif terbukti bisa tumbuh dengan cepat setelah tahun politik sudah berakhir. 

“Kami optimis industri otomotif tetap akan tumbuh positif setelah berakhirnya pesta demokrasi di Indonesia.,” ujarnya.  

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network