Komitmen Keberlanjutan di Indonesia untuk Target Net Zero Emission

Hasiholan
Untuk mencapat target Net Zero Emission, dibutuhkan kerjasama, kolaborasi, dan keselarasan lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan

IABC - Indonesia Chapter mengadakan webinar "IABC Power Brain Communication Webinar 2024: Sustainability and ESG Series" dengan tema "Net Zero Emission's Targets and Updates". Webinar ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor industri, yaitu Warsono, Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero); Nurdiana Darus, Head of Sustainability & Corporate Affairs, PT Unilever Indonesia, Tbk; dan Febron Siregar, Sales Director Indonesia, Wärtsilä Energy. Webinar ini dimoderatori oleh Elvera N. Makki, Communications & Social Impact Advisor VMCS Public Relations, dan juga Presiden IABC Indonesia.

Dalam diskusi yang diselenggarakan secara daring, Warsono menjelaskan strategi transisi energi dari sektor ketenagalistrikan yang berkelanjutan dan berkeadilan, “Setiap negara memiliki strategi berbeda dalam transisi energi, tergantung dari kondisi masing-masing negara. Di Indonesia, kami memiliki empat pilar teknologi untuk percepatan pengembangan energi terbarukan dengan skenario pengurangan bertahap penggunaan batubara.” Pilar pertama adalah target penambahan kapasitas energi terbarukan sebesar 75% dan energi berbasis gas 25% pada tahun 2040.

PLN juga mengupayakan super grid sebagai pilar kedua, dimana jaringan transmisi dijadikan enabler untuk mengatasi ketidakcocokan antara potensi energi baru dan terbarukan dengan pusat permintaan. Pilar ketiga menitikberatkan pada penggunaan masif tenaga surya dan angin melalui pembangkit yang fleksibel dan smart grid. Pilar terakhir adalah teknologi hijau yang memaksimalkan penggunaan penyimpanan, CCS/CCUS, Co-firing Hidrogen, Amonia, dan energi baru seperti nuklir.

Nurdiana Darus dari PT Unilever Indonesia menyatakan, “Unilever berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada tahun 2039, dengan aksi nyata dan terukur dalam sembilan area di sepanjang rantai bisnis perusahaan hingga tahun 2030, termasuk pemasok, bahan baku, desain kemasan, penyimpanan, hingga logistik.”

Nurdiana memaparkan target keberlanjutan di scope 1, 2, dan 3, yang berfokus pada pengurangan emisi dan dekarbonisasi, “Ambisi Unilever menuju Net Zero Emission terangkum dalam Climate Transition Action Plan (CTAP). Pada periode 2025-2023, kami telah mengurangi 89.45% emisi karbon pada operasionalisasi, instalasi panel surya di beberapa pabrik pada Agustus 2023 dengan kapasitas 2,5MWp, mengurangi emisi CO2 hingga 1.500 ton per tahun, setara dengan menanam 20.000 pohon. Instalasi ini terbesar di kawasan Jababeka.”

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network