TANGSEL, iNewsTangsel.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus memiliki kekuatan ekstra untuk menghadapi Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Ben-Pilar) di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Sebab, dalam Pilkada kali ini, PKS harus maju sendirian tanpa dukungan dari partai lain melawan Ben-Pilar yang mendapatkan dukungan penuh dari 16 partai.
Dengan kondisi yang dinilai tidak seimbang ini, muncul isu bahwa PKS akan menjadi calon boneka di Pilkada Tangsel.
Calon Wali Kota Tangerang Selatan yang diusung PKS, Ruhamaben, langsung memberikan tanggapan. Ruhama menegaskan tidak akan mundur meski PKS harus berhadapan dengan kekuatan 16 partai pendukung Ben-Pilar, katanya kepada iNewsTangsel, Jumat (30/8/2024).
Ruhama menyatakan bahwa bukan hanya di Tangsel PKS diperlakukan seperti ini (dikeroyok, red). Hal serupa juga pernah dialami di daerah lain seperti di Jakarta.
"Apakah saya terlihat seperti boneka? PKS memang sering kali dikeroyok, dan hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain," jelas Ruhamaben kepada wartawan.
"Di Jakarta pun PKS pernah mengalami hal yang sama, jadi kami tidak ingin membuang energi jika hanya untuk menjadi boneka, dan PKS tidak akan melakukan itu," tambahnya.
Meski demikian, Ruhamaben menegaskan bahwa pihaknya akan berjuang dengan sekuat tenaga untuk melawan di Pilkada Tangsel. Menurutnya, waktu yang masih tersisa bisa menjadi kesempatan untuk berjuang.
"Insya Allah, kami akan berjuang sekuat tenaga dan masih ada waktu yang cukup. Keputusan masyarakat belum final karena Pilkada masih berlangsung, sehingga masih ada kesempatan bagi kami untuk mengejar apa yang sudah dilakukan oleh pasangan lain yang lebih dulu memiliki kesempatan," ujar Ruhamaben.
"Untuk melawan mereka (Ben-Pilar, red), ya dengan mendaftar seperti ini. Kami datang ke KPU untuk membuktikan bahwa kami serius, makanya kami mendaftar," tutupnya.
Diketahui, dalam Pilkada Tangsel 2024 ini, PKS maju sendiri dengan mengusung kadernya, Ruhamaben-Shinta.
Sementara itu, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan didukung oleh koalisi besar yang terdiri dari 16 partai politik, termasuk PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, PBB, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, PPP, dan Partai UMMAT.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait