Belajar Hidup dengan Rendah Hati

Hasiholan
Jika kita tidak berhati-hati, sangat mudah untuk merasa diri kita paling benar dalam kekristenan. Foto/istimewa

CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Pernahkah Anda bertemu dengan orang Kristen yang mudah marah?

Mungkin Anda pernah menemukan orang Kristen yang suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan berbicara buruk tentang orang lain. Terkadang, Anda mungkin juga pernah menjadi orang seperti itu dalam hidup Anda.

Jika kita tidak berhati-hati, sangat mudah untuk merasa diri kita paling benar dalam kekristenan. Bagaimanapun, kita merasa telah mengetahui kebenaran, sementara orang lain mungkin belum mengetahuinya. Anda mungkin tergoda untuk meremehkan orang lain, merasa lebih baik, atau menganggap mereka lebih buruk dari diri kita.

Namun, sikap seperti ini tidak sejalan dengan pesan Injil Yesus.

Injil mengajarkan bahwa kita semua memulai dari tempat yang sama. Dan hanya melalui anugerah Tuhan kita memperoleh keselamatan dan memahami kebenaran tentang kasih-Nya.

Ini tidak membuat kita lebih baik dari sesama umat Kristen lainnya! Faktanya, seperti yang dikatakan Paulus dalam Efesus 4:2, kita seharusnya bersikap rendah hati dan lemah lembut kepada sesama, bukan bersikap kasar dan menghakimi. Dia juga menegaskan bahwa kita perlu bersabar dengan orang lain, serta membantu mereka sebisa mungkin, agar kita semua dapat bertumbuh bersama.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network