"Transformasi ini mengubah mindset pelayanan dari reaktif menjadi proaktif. Kita ingin setiap orang yang melewati bandara kita mendapatkan pengalaman yang luar biasa, layaknya standar global," ujar Faik dengan penuh semangat.
Di balik transformasi fisik yang memukau, InJourney Airports juga menaruh perhatian besar pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Para General Manager bandara diberi pelatihan intensif melalui program GM Airport Academy yang bahkan melibatkan studi banding ke Incheon International Airport, salah satu operator bandara terbaik di dunia. Ini bukan hanya investasi dalam infrastruktur, tetapi juga dalam manusia yang menjadi motor penggerak transformasi tersebut.
Dampak dari penggabungan InJourney Airports bukan hanya akan terasa di sektor aviasi, tapi juga pada ekonomi dan pariwisata Indonesia. Dengan konektivitas yang semakin baik dan fasilitas bandara yang bersaing di level global, Indonesia siap menjadi magnet bagi wisatawan dan investor asing.
InJourney Airports menjadi bukti bahwa dengan visi dan eksekusi yang tepat, Indonesia bisa berkompetisi di panggung internasional. Transformasi besar ini bukan sekadar sebuah langkah bisnis, tapi juga kebanggaan nasional yang akan memajukan bangsa.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait