PAMULANG, iNewsTangsel.id - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggandeng Universitas Pamulang (Unpam) dalam program pengembangan desa digital. Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pembangunan desa melalui teknologi digital, membuka peluang baru bagi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Hal ini disampaikan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, saat menjadi pembicara utama dalam seminar bertema “Komunikasi Digital untuk Transformasi Pembangunan Desa” yang diadakan di Auditorium Darsono, Unpam, Jumat (22/11/2024).
Dalam paparannya, Yandri menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk dengan akademisi, untuk mengoptimalkan potensi desa dalam bidang ekonomi, pariwisata, dan usaha kecil menengah (UKM). Menurutnya, potensi besar desa dapat dikembangkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.
"Indonesia memiliki sekitar 27 ribu desa dengan potensi wisata, tetapi hanya 6 ribu yang dikelola dengan baik. Desa-desa ini perlu didukung melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang mampu mendistribusikan manfaat ekonomi secara merata," ujar Yandri.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan desa yang berbasis digital dapat mengurangi urbanisasi. Dengan memperkuat ekonomi desa, penduduk tidak perlu lagi bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Mendes Yandri mengajak semua pihak, termasuk civitas akademika, untuk bersama-sama menciptakan inovasi dalam pengembangan desa. Ia optimis kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi seperti Unpam mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa hingga 8 persen.
"Universitas Pamulang memiliki sumber daya manusia unggul yang dapat menjadi mitra strategis. Bersama, kita bisa mengembangkan desa digital, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat pembangunan ekonomi," ungkapnya.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpam, Dameis Surya Anggara, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, digitalisasi media di desa dapat membuka peluang besar bagi produk UKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
"Digitalisasi diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih baik, sehingga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.
Praktisi media, Herik Kurniawan, juga menyoroti potensi media sosial yang sangat besar di Indonesia, dengan lebih dari 190 juta pengguna aktif. Menurutnya, media sosial bisa menjadi alat efektif untuk mempromosikan produk-produk desa dan membuka pasar baru bagi UKM.
"Penggunaan media sosial yang masif di Indonesia bisa dioptimalkan untuk mendukung ekonomi desa," jelas Herik.
Kerja sama antara Kemendes PDT dan Unpam ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan teknologi dalam pembangunan desa. Dengan digitalisasi, potensi desa di bidang ekonomi, pariwisata, dan UKM dapat dikembangkan secara maksimal, menciptakan peluang baru yang berkelanjutan.
Ke depan, konsep desa digital diharapkan menjadi bagian penting dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait