Acer Group Indonesia Perkuat Industri Teknologi dan Ekonomi Nasional Melalui Ekspansi Manufaktur AMI
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Acer Group Indonesia, salah satu perusahaan ICT terkemuka dunia, terus berkontribusi terhadap pertumbuhan industri teknologi di Indonesia dan memperkuat perekonomian nasional. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memperluas fasilitas manufaktur perangkat teknologi melalui Acer Manufacturing Indonesia (AMI). Berdiri di atas lahan seluas 10.000 meter persegi, AMI kini hadir dengan fasilitas yang lebih modern dan canggih, serta kapasitas produksi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan perangkat teknologi berbagai kalangan dengan standar global.
Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, AMI memegang peran penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia. Fasilitas produksi Acer kini dilengkapi dengan teknologi terkini, termasuk otomatisasi, peralatan manufaktur modern berbasis AI, serta pusat suku cadang dan manajemen pergudangan yang terintegrasi.
Dalam operasionalnya, AMI mendukung inisiatif keberlanjutan global dengan menerapkan konsep Green Manufacturing, yang meliputi penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan efisiensi energi. Sebagai bagian dari komitmen ini, AMI memiliki ruang khusus untuk pengumpulan dan pemilahan limbah elektronik. Praktik ramah lingkungan ini mendukung upaya menciptakan masa depan yang lebih hijau, sejalan dengan tujuan lingkungan Indonesia Emas 2045.
Pernyataan Pimpinan Acer Indonesia
Leny Ng, Presiden Direktur Acer Indonesia, menyatakan bahwa langkah ekspansi AMI ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk menyediakan perangkat teknologi yang memenuhi kebutuhan berbagai segmen pelanggan, mulai dari individu hingga instansi pemerintah. “Melalui AMI, kami berharap dapat memperkuat perekonomian nasional dan pertumbuhan industri teknologi di Indonesia,” ujar Leny, Rabu (11/12/2024).
Ia juga menambahkan bahwa AMI secara aktif menjalin kerjasama strategis dengan perusahaan lokal dan instansi pemerintah, termasuk produsen komponen dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mendukung ekosistem Produk Dalam Negeri (PDN) yang berkelanjutan dan menghasilkan produk teknologi berkualitas tinggi sesuai kebutuhan pasar lokal dan global.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait