JAKARTA, iNewsTangsel – Angka stunting yang masih menjadi tantangan di wilayah Jakarta Utara kini mulai menunjukkan penurunan signifikan berkat inisiatif strategis dari PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Selama periode 2023-2024, perusahaan ini berhasil menekan angka anak yang terdeteksi stunting hingga 93 persen melalui program-program inovatif yang berfokus pada perbaikan gizi dan edukasi.
“Edukasi anak usia dini yang dipadukan dengan intervensi gizi adalah kunci utama menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Kami sangat bangga dengan dampak positif yang dirasakan masyarakat,” ujar Indhira, perwakilan JICT, dalam acara Public Expose bertema “Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak” yang di Jakarta Utara, baru-baru ini.
Untuk mencapai keberhasilan ini, JICT menjalin kerja sama dengan 10 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Jakarta Utara, mencakup lebih dari 300 anak. Program ini melibatkan berbagai inisiatif, seperti Edukasi gizi untuk mengajarkan pentingnya pola makan sehat kepada anak-anak dan orang tua. Kemudian pemberian makanan bergizi, berupa distribusi makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak secara langsung. Selanjutnya adalah monitoring pertumbuhan, yakni memantau perkembangan fisik anak secara berkala untuk memastikan hasil program yang optimal.
Setiap tahunnya, JICT memperluas cakupan PAUD yang menjadi mitra program, sehingga lebih banyak anak mendapatkan manfaat langsung dari program ini.
Keberhasilan JICT juga mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Wakil Walikota Jakarta Utara, Juaini Yusuf, menilai langkah JICT sebagai contoh sinergi yang baik antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat.
“Kolaborasi seperti ini menjadi bukti nyata bahwa sektor swasta dapat memainkan peran penting dalam mengatasi isu kesehatan nasional. Apa yang dilakukan JICT di Jakarta Utara ini memberikan harapan besar bagi masa depan anak-anak kita,” ujar Juaini.
Keberhasilan program ini terletak pada pendekatan holistiknya, yang tidak hanya berfokus pada pemberian makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk memahami pentingnya pola makan sehat sejak dini. Dengan melibatkan komunitas lokal, program ini juga menciptakan kesadaran kolektif untuk bersama-sama memerangi stunting.
“Edukasi adalah kunci utama. Ketika masyarakat memahami pentingnya gizi dan kesehatan, dampak positifnya akan dirasakan lebih luas,” tambah Indhira.
Keberhasilan ini tidak membuat JICT berpuas diri. Perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas programnya di masa depan, menjangkau lebih banyak anak dan komunitas di wilayah lain.
“Capaian ini memberikan keyakinan bahwa program berbasis komunitas dan kolaborasi dapat memberikan dampak nyata. Kami akan terus berinovasi dan memperluas cakupan untuk membantu pemerintah mencapai target nasional dalam menurunkan angka stunting,” kata Indhira.
Langkah JICT ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk ikut berkontribusi dalam menangani isu kesehatan, terutama stunting. Dengan semakin banyak pihak yang terlibat, target pemerintah untuk menurunkan angka stunting secara nasional bisa tercapai lebih cepat.
Editor : Aris
Artikel Terkait