Makna Sujud Menurut Alquran dan Manfaatnya dalam Penelitian Sains

Vitrianda Hilba Siregar
Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., ilmuwan Indonesia diakui global di bidang neurosains saat menjadi penceramah dalam shalat tarawih di Masjid Istiqlal pada Sabtu (8/3/2025). Foto: Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sujud adalah bagian gerakan dalam shalat sebagai bentuk kerendahan diri manusia terhadap Allah Ta'ala. Saat sujud itulah sejatinya manusia berada dalam titik terendah di hadapan Allah Ta'ala.

Sujud juga  sebagai bentuk konkret bagaimana manusia merasa kecil dan tidak berdaya di hadapan Allah Ta'ala. Dalam ilmu kesehatan terutama neurosains, sujud ternyata mempengaruhi kesehatan otak, kesehatan mental, dan ketenangan jiwa.


 
Hal ini sesuai perintah Allah Ta'ala: 

كَلَّا ؕ لَا تُطِعۡهُ وَاسۡجُدۡ وَاقۡتَرِبْ۩

Kalla; la tuti'hu wasjud waqtarib

Artinya: 'Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah)'. (QS. Al-'Alaq:19)

Hal ini disampaikan Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D., ilmuwan Indonesia yang diakui secara global di bidang neurosains saat menjadi penceramah dalam shalat tarawih di Masjid Istiqlal pada malam ke-9 Ramadan, Sabtu (8/3/2025).

Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. 

Salah satu pencapaian ilmiahnya yang diakui dunia adalah paten metode pemetaan otak manusia sejak 2009, yang membuka wawasan baru dalam studi neurologi.

 
Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D menjelaskan dalam penelitian dalam ilmu kedokteran modern menunjukkan bahwa sujud memiliki berbagai manfaat bagi otak dan kesehatan mental, di antaranya:

1 Meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak, memperkuat koneksi saraf dan mendukung fungsi kognitif.

2.  Merangsang regenerasi sel otak, membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah gangguan neurodegeneratif.
3. Menurunkan kadar hormon stres kortisol, yang berkontribusi dalam mengurangi kecemasan serta meningkatkan ketenangan jiwa.

4. Menyeimbangkan sistem saraf, berperan dalam pengaturan emosi dan meningkatkan ketahanan mental.

Dalam bidang neurosains, penelitian membuktikan bahwa sujud dapat meningkatkan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan membentuk koneksi saraf baru.

Prof. Taruna menjelaskan bahwa posisi kepala yang lebih rendah dari jantung saat sujud memungkinkan darah kaya oksigen mengalir lebih lancar ke otak, sehingga mendukung stabilitas mental dan kesehatan neurologis.

Melalui ceramah ini, Prof. Taruna menegaskan bahwa ibadah dalam Islam tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia secara ilmiah.

Sujud: Simbol Kedekatan dengan Allah dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Selain manfaat ilmiah, sujud dalam Islam memiliki makna spiritual yang mendalam. Rasulullah bersabda bahwa sujud adalah momen terbaik untuk berdoa, karena saat itulah seorang hamba berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah.

Lebih dari sekadar ritual, sujud merupakan simbol ketundukan, kepasrahan, dan kedekatan batin dengan Sang Pencipta. Orang yang bersujud dengan penuh khusyuk akan merasakan ketenangan jiwa, keseimbangan emosional, serta kekuatan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.


 

Menghidupkan Keajaiban Sujud dalam Kehidupan

Dalam ceramahnya, Prof. Taruna Ikrar menegaskan bahwa sujud adalah terapi alami bagi otak dan kesehatan mental. Dengan menjaga shalat dan memperbanyak sujud, umat Muslim tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, tetapi juga memperoleh manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental.

Sebagai ilmuwan neurosains, Prof. Taruna telah meneliti berbagai aspek tentang otak dan mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional bergengsi. Penelitiannya mengenai neuroplastisitas menunjukkan bahwa sujud dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan otak terhadap stres serta mempercepat regenerasi sel saraf. Selain itu, ia juga dikenal atas kontribusinya dalam pengembangan vaksin dan terapi neurologis yang berdampak besar dalam dunia medis.

Ia pun mengajak umat Muslim untuk memperkuat ibadah sujud, sebagaimana Rasulullah bersabda:

"Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya." (HR. Muslim)

Allah juga berfirman:

"Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah)." (QS. Al-‘Alaq [96]: 19)

Sujud bukan sekadar bentuk penghambaan diri, tetapi juga menjadi sarana mendapatkan ketenangan hati, meningkatkan ketakwaan, serta memperoleh kesehatan lahir dan batin. "Marilah kita menjaga shalat, memperbanyak sujud, serta meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah. Dengan begitu, kita akan memperoleh ketenangan, kesehatan, dan keberkahan dalam hidup," pungkas Prof. Taruna Ikrar.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network