Indonesia Catat Angka Anemia Tertinggi di Asia Tenggara, Ancaman Serius bagi Generasi Muda

eka
Indonesia termasuk negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara, di mana satu dari tiga anak dan perempuan usia produktif mengalami kekurangan zat besi. Foto Eka

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Kondisi ini sering kali tidak disadari masyarakat karena gejalanya yang muncul perlahan, namun dapat berdampak besar terhadap daya tahan tubuh, kemampuan belajar, serta perkembangan otak.

Menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, kekurangan zat besi disebut sebagai silent condition yang dapat menurunkan konsentrasi, kecerdasan, dan produktivitas seseorang. “Kekurangan zat besi sejak dini bisa memengaruhi kemampuan belajar anak dan berdampak jangka panjang hingga dewasa,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

“Pastikan asupan gizi lengkap dan seimbang, terutama protein hewani seperti daging merah, hati ayam, ikan, dan telur. Sumber nabati seperti bayam dan kacang-kacangan juga penting. Kombinasi dengan vitamin C membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat,” jelas dr. Tiwi.

Sedangkan, nahasiswi Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus Juara Clash of Champion 2024, Shakira Amirah, menuturkan bahwa pola makan sehat berperan penting dalam menjaga fokus dan prestasi. “Sejak kecil, saya rutin mengonsumsi makanan kaya zat besi dan vitamin C. Itu membantu saya tetap fit dan fokus selama belajar maupun kompetisi,” katanya.

Sementara itu, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Medical Science Director Sarihusada, menegaskan defisiensi zat besi merupakan ancaman nyata bagi masa depan generasi muda. “Kekurangan zat besi bukan hanya menurunkan kebugaran, tetapi juga menghambat potensi kognitif anak. Ini tanggung jawab bersama untuk mencegahnya,” tutur Dr. Ray.

Data menunjukkan Indonesia termasuk negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara, di mana satu dari tiga anak dan perempuan usia produktif mengalami kekurangan zat besi. Para ahli mengingatkan pentingnya deteksi dini serta pemenuhan kebutuhan gizi seimbang agar generasi muda Indonesia terhindar dari risiko anemia yang dapat menghambat potensi mereka di masa depan.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network