GARUDA adalah lebih dari sekadar maskapai. Ia adalah simbol, jiwa yang terbang di langit Nusantara, lambang kebanggaan yang membawa nama Indonesia ke angkasa dunia.
Di balik denting mesin dan deru angin yang menyibak awan, tersimpan harapan, sejarah, dan martabat bangsa. Namun kini, Garuda berdiri di tepi jurang ketidakpastian.
Apakah ia akan kembali terbang tinggi atau hilang dalam catatan kelam sebuah kegagalan nasional? Jawabannya hanya satu: It’s now or never.
Sejak awal kelahirannya, Garuda memikul beban simbolik yang luar biasa. Ia adalah etalase Indonesia di mata dunia—sebuah perwujudan pelayanan, kehangatan, dan kesantunan yang tak semua bangsa miliki.
Ketika awak kabinnya tersenyum, itu bukan sekadar keramahan profesional, melainkan representasi budaya. Ketika pesawatnya mendarat mulus di negeri orang, itu adalah penegasan bahwa Indonesia bisa sejajar dengan bangsa manapun.
Namun, tak ada langit yang abadi tanpa badai. Garuda telah melalui fase berat: tekanan finansial, turbulensi pandemi, kompetisi maskapai asing, dan kerentanan tata kelola yang pernah menodai kepercayaannya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait