Berikut beberapa bentuk manifestasinya:
1. Stecu sebagai Gaya Berpakaian
Tampilan stecu sering diasosiasikan dengan outfit minimalis yakni kaos polos, celana jeans, sneakers, dan tanpa aksesori mencolok. Meskipun terlihat santai, justru gaya ini memancarkan daya tarik yang kasual dan autentik.
2. Stecu sebagai Sikap
Kepribadian Seseorang disebut stecu jika memiliki pembawaan tenang, tidak reaktif, tapi memiliki kepribadian kuat. Ini mencerminkan kepercayaan diri tanpa banyak bicara, sesuatu yang semakin dihargai di tengah era media sosial yang serba pamer.
3. Stecu dalam Relasi Sosial
Dalam konteks hubungan, sikap stecu sering kali membuat orang terlihat tidak tertarik, padahal sebenarnya peduli. Sikap tarik-ulur ini memicu rasa penasaran dan kerap dianggap sebagai strategi menarik hati.
Contoh percakapan, "Eh jangan terlalu stecu dong, nanti dia nggak tahu kalau kamu suka". "Dia stecu banget waktu aku ajak ngobrol. Diam tapi manis". "Gaya kamu hari ini stecu, keren tapi nggak norak".
Gaya ini menjadi semacam branding diri bagi banyak anak muda yang ingin terlihat cool tanpa kesan berlebihan.
Perspektif Ahli: Stecu sebagai Representasi Daya Tarik Baru Menurut sosiolog budaya pop Dr. Lestari Puspita dari Universitas Indonesia, fenomena stecu mencerminkan perubahan cara generasi muda mengekspresikan ketertarikan.
"Fenomena seperti stecu menunjukkan bagaimana generasi Z mendefinisikan daya tarik melalui kesan yang tidak langsung. Ada unsur misteri dan kontrol diri yang menjadi daya pikat," jelasnya.
Hal serupa juga dijelaskan dalam buku The Psychology of Cool oleh Joel Dinerstein yang menyebut bahwa sikap cuek namun berkarisma adalah ciri khas daya tarik kontemporer.
Mengapa Stecu Begitu Populer di Kalangan Gen Z?
- 1. Relatable: Banyak anak muda mengalami situasi cuek tapi baper.
- 2. Representatif: Menggambarkan kemandirian dan ketenangan emosional.
- 3. Viralitas Musik dan Media Sosial: Lagu catchy dan video pendek mendorong penyebaran masif
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait