Dia menambahkan, tantangan lain muncul saat harus menghafal mantra dalam bahasa Jawa kuno yang cukup sulit. "Kebetulan Jawa yang dipakai di mantra Penjaga Iblis itu Jawa kuno bukan Jawa sehari-hari diatasnya Jawa inggil," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk mempelajari kalimat tersebut, setiap kata diartikan dahulu kedalam bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar Niken mengerti artinya, lalu kemudian di pindahkan lagi ke dalam bahasa Jawa.
Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan akan memperkenalkan pendekatan baru Tommy Dewo yang menyatukan dunia mistis dan pertarungan fisik dalam satu semesta yang brutal dan atmosferik. Film ini bukan hanya membangun atmosfer, tapi juga memicu adrenalin. Iblis tidak hanya hadir dalam bayangan, tapi dalam pertarungan. Setiap kematian memiliki pola, setiap ritual memiliki tujuan.
Cerita yang ditawarkan Penjagal Iblis: Dosa Turunan tampaknya jarang ditemui di film horor Indonesia sebelum-sebelumnya. Tommy Dewo berhasil membawa horor Indonesia ke level yang berbeda dan menawarkan sesuatu yang baru dan masih jarang dijelajahi.
“Lewat film ini, kami ingin menghadirkan karya horor yang fresh, melalui pendekatan dunia supranatural yang bersinggungan dengan nasib umat manusia, dan aksi duel intens yang akan memberikan pengalaman menonton penuh ketegangan,” tutur Produser Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Wicky V. Olindo.
Film ini akan menyajikan aksi duel intens antara Satine Zaneta dengan Niken Anjani, sebagai sesama keturunan iblis yang memiliki misi masing-masing.
Selain dibintangi Niken Anjani, film ini juga diramaikan oleh aktor Pemenang 2 Piala Citra FFI Marthino Lio,Satine Zaneta, Naomi Christy, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, dan aktor senior Budi Ros.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait