JAKARTA, iNewsTangsel.id - Seorang pria bernama Biyan mengungkapkan kisah pilu yang ia alami saat melamar pekerjaan.
Dalam unggahan akun Instagram @biyanphi, yang dikutip pada Selasa (10/6/2025), ia mengaku telah menjalani operasi wajah sebanyak 10 kali sejak tahun 2018 akibat rasa sakit hati karena diskriminasi yang ia alami.
Penampilan Biyan yang kini jauh lebih tampan pun mengejutkan banyak warganet.
“Saya pernah melamar kerja di sebuah perusahaan smartphone. Setelah melewati tahap akhir dan bertemu HRD, saya diukur tinggi badannya dan langsung diberi tahu hari itu juga kalau saya tidak lolos karena tinggi saya kurang,” tulisnya.
Biyan semakin merasa kecewa saat beberapa hari kemudian mengetahui bahwa temannya diterima bekerja di perusahaan yang sama. Padahal, menurutnya, teman tersebut memiliki postur lebih pendek darinya.
“Secara fisik dia lebih pendek dari saya, tapi memang wajahnya lebih menarik. Saat itu saya cuma bisa mengelus dada. Pengalaman itu tidak akan saya lupakan seumur hidup,” lanjutnya.
Tak hanya dalam dunia kerja, Biyan juga mengalami kekecewaan dalam hubungan asmara. Ia menceritakan pernah dekat dengan seseorang selama enam bulan, namun wanita itu tiba-tiba menghilang setelah mereka bertemu langsung.
“Enam bulan mengenal seseorang, rasanya penuh warna setiap hari. Tapi setelah kami bertemu, keesokan harinya dia menghilang begitu saja,” tulisnya.
Kekecewaan demi kekecewaan itu membuat Biyan memutuskan untuk mengubah penampilannya. Ia mulai menjalani operasi wajah pada tahun 2018, bahkan menggunakan seluruh tabungan yang ia miliki untuk itu.
“Tahun 2018 saya mengambil langkah besar yang membuat banyak orang terkejut,” ujarnya.
“Aku pertaruhkan seluruh tabungan demi ini,” tambahnya.
Unggahan Biyan pun menuai banyak respons dari warganet. Banyak yang memuji penampilannya sekarang, namun tak sedikit pula yang menyayangkan masih adanya perusahaan yang lebih mengutamakan penampilan fisik dibanding kemampuan dan kualifikasi seseorang.
“Di Konoha, penampilan nomor satu,” tulis salah satu warganet dengan nada sindiran.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
