Lebih lanjut, ia menekankan meskipun produk tembakau alternatif bukan produk gaya hidup, produk tersebut merupakan alat bantu yang efektif dan harus tetap tersedia bagi perokok dewasa yang membutuhkannya.
“Sangat penting agar kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ini tidak hilang,” jelas Dr. Stuart.
Dengan pendekatan berbasis bukti ilmiah dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, Yorkshire Cancer Research menegaskan komitmennya dalam memerangi dampak negatif merokok dan mendukung upaya transisi ke alternatif yang lebih rendah risiko.
Pandangan serupa juga datang dari Asosiasi Vaper Indonesia (AVI). Didong Wanorogo, Kepala Bidang Humas AVI, menilai dukungan lembaga seperti Yorkshire Cancer Research patut dicontoh.
“Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service atau NHS) Inggris sangat mendukung penggunaan produk tembakau alternatif. Bahkan sampai ada toko vape di rumah sakit. Jadi saya percaya bahwa Inggris, termasuk Yorkshire Cancer Research, sangat mendukung produk tembakau alternatif,” ujarnya, Rabu (11/8/2025).
Namun di Indonesia, menurut Didong, dukungan terhadap produk tembakau alternatif belum maksimal. Ia berharap agar pemerintah bersikap lebih terbuka terhadap diskusi dan riset bersama.
“Pemerintah harusnya open minded. Yuk kita ngobrol bareng, bikin riset bareng. Jangan cuma pakai data luar negeri, kita juga bisa riset sendiri di dalam negeri agar datanya makin relevan,” tegas Didong.
Lebih lanjut, AVI secara aktif mengedukasi para perokok dewasa tentang manfaat penggunaan produk tembakau alternatif.
"Kita selalu edukasi perokok dewasa. Kita kasih tahu manfaatnya. Walaupun yang terbaik adalah berhenti total, tapi kalau tidak bisa, maka gunakan produk yang lebih rendah risikonya. Kita juga riset bareng, jadi pemerintah bisa punya data ilmiah yang valid," tambahnya.
Di sisi lain, Didong menilai regulasi terkait produk tembakau alternatif masih menjadi tantangan.
“Regulasi sekarang ini justru memberatkan pelaku industri vape, yang sebagian besar masih UMKM. Industri ini masih muda. Tapi aturannya membatasi. Padahal, produk tembakau alterntif bisa jadi solusi. Kalau supply-nya susah karena regulasi, kita juga jadi terhambat dalam menyediakan alternatif lebih rendah risiko bagi perokok dewasa," jelas Didong.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait