JAKARTA, iNewsTangsel.id - Sebanyak 2.003 paket pembalut didistribusikan kepada remaja perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka memperingati Hari Kebersihan Menstruasi. Kegiatan ini digelar melalui kerja sama antara pihak swasta dan Yayasan Plan International Indonesia (YPII), bertujuan meningkatkan akses terhadap produk kebersihan menstruasi sekaligus memberikan edukasi seputar manajemen kebersihan menstruasi (MKM) di wilayah dengan tingkat literasi kesehatan yang masih rendah.
Data YPII pada 2018 menunjukkan bahwa lebih dari separuh anak perempuan di NTT belum mendapatkan akses terhadap fasilitas kebersihan menstruasi yang layak. Selain itu, sekitar 63 persen orang tua di wilayah ini tidak pernah membahas topik menstruasi dengan anaknya, menandakan masih minimnya edukasi kesehatan reproduksi.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung, dr. Yohana Joni, Sp.OG, menjelaskan bahwa praktik kebersihan menstruasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi. Ia menyoroti kebiasaan mengganti pembalut kurang dari dua kali sehari sebagai salah satu penyebab utama masalah kesehatan yang kerap dialami perempuan di daerah pedesaan.
“Menstruasi adalah proses biologis normal. Namun masih banyak yang belum memahami pentingnya mengganti pembalut secara rutin dan menjaga kebersihan area kewanitaan,” ungkap dr. Yohana, Rabu (18/6/2025).
Natalia Trita Agnika dari YPII menegaskan pentingnya inisiatif semacam ini dalam meningkatkan kesadaran serta memperluas jangkauan informasi dan produk kesehatan. “Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat edukasi dan layanan kesehatan reproduksi di masyarakat, khususnya bagi remaja perempuan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan edukasi seputar cara menjaga kebersihan saat menstruasi, termasuk pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut, menjaga kebersihan tubuh, serta menggunakan produk yang aman bagi kesehatan.
Natalia menambahkan, Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan perempuan, khususnya di daerah-daerah yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap informasi dan produk kebersihan menstruasi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait