Dalam pemaparannya, Gibran menekankan pentingnya hilirisasi industri, kemandirian energi dan pangan, serta penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. “Kalau kita terus kirim barang mentah, kita akan terus tertinggal,” ujarnya.
Bonus demografi, menurut Gibran, harus dijawab dengan kebijakan nyata seperti pengembangan Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, serta penguatan riset dan inovasi nasional. Program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan pendidikan AI serta coding sejak dini disebutnya sebagai investasi jangka panjang untuk daya saing global.
Gubernur Lemhannas, Prof Tubagus Ace Hasan Syadzily, menjelaskan bahwa P3N dan P4N adalah hasil transformasi dari program kepemimpinan sebelumnya. Melalui penyempurnaan kurikulum dan pendekatan hybrid yang interaktif, Lemhannas siap mencetak pemimpin tangguh.
Dukungan terhadap semangat kolaboratif dan visi pembangunan nasional juga datang dari kalangan peserta. “Kami peserta Lemhannas P3N – siap mendukung program pemerintah dan para calon pemimpin Indonesia,” ujar Ridho Pandoe, pengusaha sekaligus peserta P3N XXV.
Editor : Aris
Artikel Terkait