KOTA TANGERANG, iNewsTangsel - Drama panas meletus di Ruko Neo Arcade, Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, saat seorang debt collector berinisial L (38) nekat menantang polisi dengan ancaman kekerasan. Insiden ini terjadi Kamis malam (2/10/2025) saat aparat menjaga proses penarikan mobil yang memanas, menarik perhatian warga dan viral di media sosial.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menegaskan bahwa tindakan L termasuk perbuatan tidak menyenangkan dan perlawanan terhadap pejabat negara yang sedang bertugas sah. "Peristiwa ini masuk dalam kategori perbuatan tidak menyenangkan dan/atau setiap orang yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan pejabat negara yang sedang menjalankan tugas yang sah," ujar Victor saat dikonfirmasi pada Sabtu (4/10/2025).
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Wira Graha Setiawan mengonfirmasi bahwa L bekerja sebagai debt collector, meski polisi masih mendalami kapan tepatnya profesi itu dijalankan. "Saat ini kami masih melakukan pengembangan," imbuh Wira, menandakan penyelidikan intensif untuk mengungkap jaringan di balik kasus debt collector ditangkap Tangerang ini.
Pelaku dijerat pasal berlapis yang berat, mencakup Pasal 335 KUHP tentang pemaksaan dengan kekerasan, Pasal 212 KUHP soal perlawanan terhadap aparat, dan Pasal 216 KUHP terkait penghalangan pejabat berwenang. "Dengan persangkaan Pasal 335 KUHP, Pasal 212 KUHP, dan Pasal 216 KUHP. Saat ini kami masih melakukan pengembangan," tegas Wira, menjanjikan keadilan bagi korban ancaman di Tangerang.
Kronologi bermula dari laporan pengemudi ojek online bernama Saji yang menyaksikan keributan sekitar pukul 20.00 WIB, memicu polisi tiba di lokasi 15 menit kemudian. Kapolsek Kelapa Dua Kompol Gusprihatinzen menceritakan bagaimana sekelompok pria diduga debt collector langsung memanas saat dimintai keterangan, berujung adu mulut sengit.
Puncak ketegangan terjadi ketika L membentak polisi dan melontarkan ancaman langsung, menunjukkan arogansi yang mengkhawatirkan di kalangan debt collector Tangerang. "Nada ancaman dari pihak matel kepada Pawas dengan kata-kata, 'Kalau kamu tidak memakai seragam saya hajar kalian'," tiru Gusprihatinzen, menggambarkan momen mencekam yang hampir berujung bentrokan fisik.
Keributan mereda setelah para terduga kabur dengan mobil dan sepeda motor, tapi polisi sigap menangkap L dan kini mengembangkan kasus untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Editor : Aris
Artikel Terkait