Anemia Bisa Terjadi pada Balita! Cek Dampak dan Cara Mencegahnya!
Oleh: Azahra Vianda, S. Gz
Mahasiswa Profesi Dietitian, Universitas Esa Unggul.
Salah satu masalah gizi mikro yang sering dialami oleh balita di Indonesia adalah kekurangan sel darah merah, yang dikenal dengan anemia. Zat gizi mikro yang berperan penting di sini adalah zat besi (Fe). Anemia terjadi ketika seseorang memiliki kadar sel darah merah atau hemoglobin di bawah nilai normal akibat kekurangan zat besi. Pada balita, kadar hemoglobin normal adalah 11 g/dL. Jika kadar hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dL, balita tersebut sudah dapat dikategorikan mengalami anemia.
Anemia dapat membuat balita mudah lelah, lemas, sering mengantuk, sakit kepala, mata kuning, pucat, mata sayu, dan rewel. Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi pada balita yang mengalami anemia:
1. Terganggunya pertumbuhan dan perkembangan
Pada fase balita, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung sangat cepat, yang sering disebut sebagai masa 'Golden Age'. Pada masa ini, sel darah merah memiliki peran penting dalam menyebarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kekurangan oksigen di otak dapat menurunkan fungsi kognitif dan menghambat pertumbuhan serta perkembangan psikomotorik anak (Rokhayati, 2024).
2. Penurunan prestasi belajar hingga terhambatnya pertumbuhan ekonomi sosial
Kekurangan oksigen pada otak juga dapat mengganggu kemampuan belajar anak dan sistem imunnya, sehingga lebih mudah terserang penyakit (Rokhayati, 2024). Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan penurunan prestasi belajar dan produktivitas kerja, yang pada gilirannya berdampak pada pertumbuhan ekonomi sosial. Dampak ini disebabkan oleh anemia yang membuat anak cepat lelah, lemas, sering mengantuk, dan sakit kepala.
Melihat dampaknya yang begitu besar pada kehidupan, sangat penting bagi setiap orang tua untuk memperhatikan status gizi anaknya. Lalu, bagaimana cara mencegah anemia pada balita agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal? Berikut beberapa tips pencegahannya:
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait