JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kota Solo mencatat nol insiden keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir Oktober 2025. Capaian ini menempatkan Solo sebagai salah satu model tata kelola MBG di tingkat nasional, terutama dalam hal pengawasan rantai pasok dan kontrol kualitas menu.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari koordinasi erat Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, dan dukungan langsung Wali Kota Solo Respati Ardi. Pemerintah kota menerapkan sistem pengawasan berlapis mulai dari pemilihan bahan pangan, proses memasak, hingga distribusi makanan ke sekolah.
“Pengawasan ini kami tekankan bukan hanya untuk keamanan pangan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan publik,” ujar Wali Kota Solo Respati Ardi, Minggu (9/11/2025). Ia menambahkan bahwa keterlibatan orang tua juga diperkuat melalui kegiatan kunjungan rutin ke dapur SPPG agar masyarakat mengetahui proses penyajian secara terbuka.
Dinas Ketahanan Pangan memegang peran pada pengaturan rantai pasok dengan mengutamakan pembelian bahan dari pasar tradisional dan petani lokal. Jalur distribusi yang lebih pendek menjaga kesegaran bahan sekaligus memperkuat ekonomi warga. Patroli dan pembatasan pedagang liar di sekitar sekolah dilakukan untuk mencegah masuknya bahan tidak terawasi.
Sementara itu, Dinas Kesehatan bertanggung jawab melakukan uji higienitas dan sampling acak harian terhadap makanan siap saji. Unit Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) juga dikerahkan memeriksa bahan hewani seperti daging, telur, dan susu. Hingga saat ini, dari 14 dapur SPPG yang beroperasi, tidak ditemukan insiden atau laporan kontaminasi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
