Total, Rio Dewanto dan Faradina Mufti Lakukan Adegan Panas di Film Legenda Kelam Malin Kundang

Thomas Manggala
Pemain Film Legenda Kelam Malin Kundang dalam press screening di XXi Epicentrum, belum lama ini, foto: Thomasmanggalla

JAKARTA, iNewsTangsel.id-Aktor Rio Dewanto dan aktris Faradina Mufti mampu menghadirkan chemistry akting memukau ketika melakukan adegan panas sebagai pasangan suami istri dalam film Legenda Kelam Malin Kundang.

Dalam film garapan dua sutradara muda Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo ini, Rio Dewanto memerankan Alif, sementara Faradina Mufti berperan sebagai Nadin, istri Alif yang berusaha menyatukan lagi keluarga mereka.

Alif dan Nadin digambarkan akhirnya bisa berhubungan intim setelah setahun lamanya. Di balik layar, adegan itu ternyata dilakukan dengan proses yang teknis dan profesional.

"Jadi kita ada gestur kayak saling tos begitu, tos begitu udah mau masuk set, itu biar kita ya energinya biar bareng gitu loh," kata Faradina Mufti.

Lebih jauh, Rio Dewanto menjelaskan proses adegan itu melibatkan intimacy coordinator, profesi bersertifikasi yang khusus menangani adegan intim agar berjalan aman dan sesuai koridor. Alhasil semua adegan yang melibatkan pemain untuk melakukan hal intim itu memang ada koreografinya.

"Jadi sebelum kami melakukan itu, kami isi form dulu kira-kira batasan-batasannya seperti apa dan di lokasinya pun juga kita dijagain sama mereka,"sebutnya.

Faradina menambahkan, apa yang penonton lihat di layar adalah hasil dari batasan yang telah disetujui bersama. Proses yang sangat teknis ini dibantu oleh pengambilan sudut kamera yang cerdas untuk menciptakan ilusi tanpa melanggar batas kenyamanan para pemain.

"Itu membuat pemain dan produksinya juga feel safe. Jadi emang tidak akan ada yang melebihi itu," tegas Faradina.

Soal komentar adegannya terlihat sangat menjiwai, Rio menegaskan bahwa hal tersebut adalah bukti keberhasilan akting.

"Kalau misalkan kelihatannya Fara agak menjiwai, berarti memang dia berhasil untuk memerankan karakter tersebut, karena memang dituntut untuk melakukannya seperti itu," tutur Rio.

Rio menceritakan tantangan terbesar dalam memerankan film yang diadaptasi dari cerita rakyat yang sudah melegenda di Indonesia.

Suami Atiqah Hasiholan ini mengungkapkan bahwa salah satu beban terberatnya adalah ekspektasi penonton. Namun, dia pun yakin dengan tim di baliknya, termasuk Joko Anwar serta dua sutradara muda, Rafky Hidayat dan Kevin Raharjo, serta rumah produksi Come and See Pictures.

Berbeda dari kisah aslinya, film ini mengangkat isu psikologis yang lebih dalam, yakni intergenerational trauma atau trauma lintas generasi."Bagaimana trauma itu kemudian diturunkan kepada anaknya, dan kemudian anak itu membawa traumanya lagi yang berdampak lagi kepada anaknya lagi," jelas Rio.

Ketika ditanya tentang pesan yang ingin ia wariskan dari film ini, Rio menjawab, "Jangan pernah melupakan masa lalu kita dan jangan pernah takut untuk jujur atau takut pada kegagalan."ungkapnya.

Aktor kelahiran Jakarta, 28 Agustus 1987 ini mengaku, bahwa dari semua karakter yang ia mainkan, selalu ada sisi pribadi yang bisa digali. Ketika memerankan Alif, dia pun turut menggali trauma masa lalu yang pernah ia rasakan.Hal ini memengaruhi pandangannya, di mana ia mengaku lebih takut melupakan seseorang daripada dilupakan.

Terkait akhir cerita film, putra pasangan dari Winarto Subekti dan Budi Setyowati ini pun menyebut bahwa layaknya film Joko Anwar lainnya, film ini tidak hitam-putih, melainkan akan memancing banyak perspektif dan diskusi setelah ditonton. "Satu hal (yang ingin disampaikan) adalah bahwa gimana cara kita untuk melawan trauma masa lalu itu sih," tegasnya.

Sementara itu, pada film Legenda Kelam Malin Kundang persembahan Joko Anwar. Film ini mencoba membuka ruang untuk membongkar stereotip label itu dengan lebih manusiawi dan pemahaman baru. Berbeda dari kisah legenda aslinya, film Legenda Kelam Malin Kundang mencoba reinterpretasi konflik ibu dan anak tersebut dengan realistis, sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat saat ini.

Film ini hadir memberikan sebuah kondisi sosial yang sesungguhnya hubungan antar keluarga dan generasi. Joko Anwar mengatakan ketika menjalani kehidupan, setiap individu berasal dari anak kemudian menjadi orang tua. Masing-masing dari mereka membawa bebannya masing-masing.

Apalagi dalam keluarga, selalu ada dinamika antar-generasi: dari yang lebih tua ke yang muda, masing-masing membawa ekspektasi yang berbeda. Jika tidak ada keinginan untuk saling memahami kelebihan dan kekurangan tiap generasi-misalnya ekspektasi anak terhadap orang tua dan sebaliknya-maka yang muncul adalah jarak. 

Ada keterbatasan yang perlu diakui, baik dari orang tua ke anak maupun dari anak ke orang tua. Kita mungkin melihat orang tua sebagai sosok yang tidak sempurna, padahal mereka juga membawa luka dan tekanan dari generasi sebelumnya. 

"Film ini ingin diceritakan dari sudut pandang yang fresh. Ketika berbicara soal generasi, langkah terbaik adalah menyerahkan film ini pada pencerita muda dengan perspektif baru, yaitu Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat," kata Joko Anwar.

Sutradara film Pengabdi Setan dan film Pengepungan di Bukit Duri ini  pun berharap, lewat cerita dan karakter-karakter di film Legenda Film Malin Kundang penonton bisa menyadari bahwa memberi judgement kepada seseorang tidak sesederhana itu. Setiap orang membawa cerita dan perjuangan yang tidak selalu terlihat dari luar.

Terinspirasi dari kisah folklore paling ikonik di Indonesia, Malin Kundang, film ini menafsirkan kembali cerita rakyat dalam balutan drama misteri yang mencekam. 

Film ini akan menguak luka batin dan misteri yang menyelimuti Alif, setelah seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Legenda Kelam Malin Kundang siap tayang di bioskop pada 27 November mendatang.

Editor : Hasiholan Siahaan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network