TANGERANG, iNewsTangsel.id - Kelancaran arus logistik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) semakin membutuhkan harmonisasi antar lembaga untuk menghadapi dinamika perdagangan dan mobilitas barang yang terus meningkat. Berbagai institusi, seperti Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, kepolisian, serta pelaku usaha bandara dituntut bergerak dalam satu keselarasan agar aktivitas ekonomi tetap efisien, aman dan terukur.
“Bandara terbesar di Indonesia ini menanggung peran strategis sebagai simpul utama ekspor dan impor. Maka, stabilitas operasional menjadi faktor penting bagi efisiensi ekonomi nasional. Sehingga dapat memperkuat kelancaran perdagangan dan efisiensi logistik,” kata Ketua Umum Soekarno-Hatta Trade Facilitation Committee (STFC) periode 2025-2028, Andrianto Soedjarwo, di Kota Tangerang, Senin (24/11/2025).
Menurutnya, perbedaan kewenangan antar lembaga kerap memunculkan tantangan yang mempengaruhi kecepatan layanan dan biaya logistik. Karena kompleksitas layanan di bandara ini menuntut kerja sama yang lebih erat.
“Jadi, perubahan aturan hingga pembaruan prosedur tidak dapat berjalan efektif tanpa koordinasi dan sosialisasi yang seragam. Sehingga dibutuhkan harmonisasi pada semua regulasi yang berubah,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dalam sejumlah kasus, perbedaan interpretasi aturan antar lembaga menyebabkan munculnya potensi hambatan (bottleneck) di lapangan. Ketidakselarasan prosedur bisa memperlambat proses bongkar muat dan meningkatkan biaya operasional, yang pada akhirnya memengaruhi daya saing logistik nasional.
“Untuk itu, forum ini hadir sebagai jembatan untuk memastikan kebijakan pemerintah dapat diterapkan tanpa mengganggu aktivitas di lapangan. Forum ini juga berfungsi menyamakan pemahaman dan menyelesaikan masalah lintas lembaga secara cepat,” terangnya.
Dipaparkan, dalam implementasinya, ada tiga fokus utama yang terus diupayakan, percepatan arus barang, peningkatan keamanan rantai pasok, serta pemanfaatan teknologi digital untuk transparansi layanan.
“Upaya ini sekaligus mendukung target nasional dalam menurunkan biaya logistik dan memperkuat daya saing perdagangan Indonesia di pasar global. Karena koordinasi dan penyederhanaan proses layanan di bandara ini akan berdampak langsung terhadap efisiensi waktu dan biaya logistik,” pungkas Andrianto.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
