SERANG. iNewsTangsel.id - Di tengah pro dan kontra program Makan Bergizi Gratis (MBG), ada kebijakan yang menarik perhatian dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. Alasan mencegah kebosanan, para siswa dapat mengusulkan menu MBG di sekolah. Sehingga makanan yang disediakan benar-benar dinikmati.
“Kebebasan mengusulkan menu MBG kami lakukan untuk membuka ruang lebih luas bagi para siswa. Tentunya, makanan yang disediakan harus memenuhi standar gizi yang telah dihitung oleh ahli gizi tanpa mengabaikan standar kesehatan yang telah ditetapkan,” kata Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, Jumat (12/12/2025).
Dia menjelaskan, siswa kini bisa menyampaikan menu yang diinginkan melalui pihak sekolah. Kemudian, diteruskan kepada dapur penyedia MBG atau SPPG.
“Ini sebenarnya tidak sulit. Tinggal dikomunikasikan saja antara pihak sekolah dan dapur penyedia,” tegas Agis.
Dia mengungkapkan, ada beberapa menu yang diusulkan siswa sebelumnya juga telah direalisasikan. Hal itu sebagai bentuk respons cepat yang dilakukan pihaknya terhadap selera dan kebutuhan siswa.
“Kebijakan baru ini muncul dari hal sederhana yang kerap terjadi di sekolah, anak-anak mudah bosan. Karena makanan yang disajikan tidak selalu habis dimakan, bukan karena tidak bergizi, tetapi karena selera anak yang berbeda-beda. Dari situ, ruang partisipasi pun dibuka,” terang dia.
Dia menegaskan, tak hanya untuk siswa SD dan SMP, pihaknya juga memastikan distribusi makanan bergizi bagi kelompok rentan lainnya, seperti ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui bisa terus berjalan dan diawasi secara intensif.
“Program ini menjadi salah satu strategi penting dalam menekan angka stunting serta memastikan pemenuhan gizi sejak masa kehamilan,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten Daerah II Kota Serang, Yudi Suryadi, menambahkan upaya pencegahan stunting melalui MBG diberikan sejak 1.000 hari pertama kehidupan. Untuk itu, pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan Posyandu agar bantuan tepat sasaran dan dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.
“Kami akan terus lakukan monitoring. Dengan kebijakan yang semakin inklusif ini, kami berharap program MBG tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mendekatkan siswa dengan makanan sehat yang mereka sukai,” ucapnya.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
