4. Malam dengan ciri yang khusus
Asroni juga menjelaskan ciri yang selanjutnya adalah, malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan).
Hal tersebut di dasari atas Hadist Ubadah bin Shamit “Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu,” (HR. Ahmad).
Kapan pun datangnnya malam Lailatul Qodar, kita harus tetap menjaga kadar keimanan kita sebagai umat muslim. Meskipun hal tersebut di dasari dengan banyak hadist Nabi, kita harus mengaplikasikan malam tersebut pada malam – malam yang lainnya. Karena akan menjadi sangat singkat jika malam hari hanya kita gunakan untuk tidur.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait