Hingga akhirnya Abu Umayyah bin Mughiroh sebagai orang tertua di antara semua kabilah menawarkan jalan keluar yang disepakati oleh semua penduduk, yaitu siapa orang yang pertama kali memasuki Masjidil Haram maka ia yang berhak memutuskan perkara tersebut.
Ternyata Allah Subhanahu wa ta'ala menakdirkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjadi orang pertama yang memasuki pintu Masjidil Haram. Nabi Muhammad pun menjadi sosok yang berhak meletakkan batu Hadjar Aswad.
Namun dengan kebijaksanaannya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam meletakkan Hajar Aswad di atas sorbannya lalu meminta perwakilan dari masing-masing suku di Makkah untuk memegang ujung sorban dan meletakkannya bersama-sama di tempat semula.
Berkat kebijaksanaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dalam memutuskan perkara tersebut dengan penuh kejujuran, hilanglah perselisihan di antara penduduk Makkah. Sejak saat itu orang-orang Quraisy memberikan gelar "Muhammad Al Amin". Al Amin sendiri memiliki arti yaitu orang yang dapat dipercaya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta