Diawali dari seorang Aktivis yang gelisah setelah menemukan dugaan tindak pidana pencucian uang dan praktik nepotisme yang melibatkan orang-orang terdalam lingkaran kekuasaan termasuk anak-anak Bos Negara.
Setelah menyusun temuannya secermat mungkin, Aktivis yang diperankan oleh Ubedilah Badrun, seorang dosen dan aktivis pergerakan UNJ, mendatangi kantor LAK dan menyerhakan dokumen-dokumen penting itu kepada Ketua LAK.
Ketua LAK pun terkejut membaca narasi di dalam dokumen itu.
“Terkadang dia menggarukkan kepala, terkadang tampak terkejut. Beberapa kali mengelus dada tanda prihatin pada apa yang dibacanya. Lalu Ketua LAK berjalan ke arah Istana berniat menemui Bos Negara. Awalnya, dia tampak ragu-ragu. Jalannya maju dan mundur. Namun akhirnya mantap, melangkah ke Istana,” ujar Hasnu Ibrahim mengiringi adegan ini.
Sementara di Istana terlihat Bos Negara sedang bersenda gurau dengan kedua anaknya. Tidak jauh dari mereka berdiri gagah Kepala Polisi Nasional (KPN) dan Kepala Polisi Daerah (KPD) yang mengawal kekuasaan penghuni istana.
Editor : Hasiholan Siahaan