Selain persoalan budaya dan seni yang harus dilestarikan, ada banyak persoalan lainnya yang mesti diberesin di Kota Tangerang Selatan ini, seperti masalah kebersihan dan lingkungan, "Saya masih melihat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan di Kota Tangsel ini, dan sangat mencemari lingkungan tentunya.
Sampah bukan hanya dipinggir jalan saja, dari aliran sungai Cisadane yang membelah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan juga banyak masuk ke wilayah ini. "Kota Tangsel juga dapat kiriman sampah dari hulu", solusinya Daerah Aliran Sungai (DAS) harus bersih, dan hanya ditanami pohon saja, ujar caleg perempuan yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup.
Lima meter dari aliran sungai tidak boleh adanya bangunan, agar air sungai mengalir tanpa hambatan. Biasanya hambatan itu dimulai dari berdirinya bangunan disepanjang sungai, dan terjadilah banjir, ungkap sarjana Kehutanan dari Universitas Negeri Palangkaraya (UPR)
Politikus asli warga Setu Tangerang Selatan ini juga fokus masalah Kesehatan. "Jika warga Setu Serpong mengamanatkan saya terpilih menjadi anggota Dewan, saya juga akan dirikan rumah sehat untuk dapil saya ini, katanya. "Rumah sehat yang saya maksud hanya untuk orang sakit, karena kapasitas rumah sakit di Kecamatan Setu, Serpong Tangerang Selatan ini sedikit, sementara ruang UGD selalu penuh.
Selain itu, keberadaan Puskesmas yang tidak buka 24 jam melayani warga, sehingga banyak warga yang secara ekonomi tidak mampu ke rumah sakit untuk berobat. "Banyak warga disini secara ekonomi masih kurang memadai, dan layak dibantu. "Sebagai caleg Perindo, saya mengusulkan akan adanya rumah sehat ditiap kelurahan dan minimal ada satu, itu bisa dirumah warga atau dirumah kader Perindo tandasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan