get app
inews
Aa Read Next : Kolaborasi Indonesia dan Uni Eropa untuk Membangun Indonesia yang Lebih Sejahtera

Penyair Indonesia dan Chile Akan Berpuisi Bersama di Universitas Gajah Mada, 27 Mei Mendatang

Rabu, 22 Mei 2024 | 23:37 WIB
header img
Sejumlah puisi menghadirkan suasana batin yang gelap, namun semuanya mengisyaratkan optimisme untuk kehidupan ke depan,” ujar Muhammad Ansor

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Penyair dari Indonesia dan Chile berencana mengadakan acara baca puisi bersama di Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Lantai 7, Ruang 707, Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur, Yogyakarta, pada Senin, 27 Mei 2024.

Acara ini merupakan kelanjutan dari penerbitan Buku Antologi Puisi Indonesia-Chile, 'Para la Vida', yang akan diluncurkan bersamaan dengan kegiatan pembacaan puisi tersebut.

Buku 'Para la Vida', yang diterbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Palmerah, Yuk!, dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, memuat karya para penyair dari dua negara, yaitu Chile dan Indonesia.

Penyair Indonesia yaitu FX Rudy Gunawan, Afnan Malay, Dorothea Rosa Herliany, Ahmad Munjid, Nezar Patria, Annesi Nur Madina, Ulfatin Ch dan Sihar Ramses Simatupang. Sedangkan penyair Chile yaitu Elisabeth Manosalva, Leonara Diaz, Jorge Albornoz, Ullyses Mora  Carolina Carvacho Fernández, dan Diego.

Antologi puisi ini lahir dari program residensi dua sastrawan FX Rudy Gunawan dan Afnan Malay di Chile, Amerika Selatan, akhir 2022. 

Program residensi tersebut mendapat dukungan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kebudayaan.  

“Antologi puisi penyair dua negara ini merupakan sebuah langkah maju di dunia kebudayaan. Mungkin baru untuk pertama kalinya sebuah program residensi menghasilkan karya kolaborasi,” ujar Direktur Jenderal  Kebudayaan Hilmar Farid. 

Bagi Rudy Gunawan, program residensi tersebut meninggalkan kesan bangga yang luar biasa. Tidak semua sastrawan memiliki kesempatan untuk mengenal lebih jauh budaya dan negara yang sangat menghargai puisi seperti Chile.  

“Saya seperti menghirup udara yang penuh puisi, begitu jernih dan menyegarkan sebagaimana puisi-puisi Gabriela Mistral, penyair Chile peraih nobel sastra itu,” ucap Rudy Gunawan, Senin (20/5/2024).

Rudy dan Afnan menceritakan, sastra dan puisi mendapat tempat terhormat dalam kehidupan masyarakat di Chile. Ada begitu banyak museum sastra, toko buku kecil dan kafe buku, hingga beragam program sastra yang dapat dinikmati warga Kota Santiago dan kota-kota lainnya di Chile. 

Rudy dan Afnan kemudian sempat dipertemukan dengan para penyair Chile atas dukungan Muhammad Anshor, Duta Besar Indonesia di Chile, yang menyambut baik dua sastrawan itu. 

“Buku antologi puisi ini menjanjikan kepada pembaca suatu perjalanan penjelajahan dari relung kontemplasi kebatinan dari setiap penyair kedua negara yang berpartisipasi, mengenai berbagai topik yang relevan di masyarakatnya masing-masing.

Sejumlah puisi menghadirkan suasana batin yang gelap, namun semuanya mengisyaratkan optimisme untuk kehidupan ke depan,” ujar Muhammad Ansor. 

Lebih jauh Rudy mengatakan, “para penyair Chile penuh penghargaan pada sesama manusia, khususnya sesama penyair dari mana pun berasal.” Dalam kesempatan itulah proyek kolaborasi membukukan antologi puisi penyair dua negara ini tercetus. Rudy dan Afnan mengundang para penyair Indonesia seperti Nezar Patria, Dorothea Rosa Herliany, Sihar Ramses Simatupang, Achmad Munjid, dan Ulfatin Ch dalam kolaborasi ini. 

Selain pembacaan puisi oleh para penyair Para la Vida, acara ini diisi dengan bincang-bincang bersama Rudy Gunawan, Ramayda Akmal, Annecy NM, dan Ni Made Purnamasari sebagai moderator. Acara juga dimeriahkan oleh Jubing Kristianto yang akan merespons salah satu puisi yang bercerita tentang Victor Jara serta komposisi tentang Chile. 

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut