JAKARTA, iNewsTangsel.id - Seorang pemuda, Arif, menjadi korban penipuan rekrutmen kerja di PT KAI. Pelaku utama adalah seorang oknum polisi Bripda WSN yang menjanjikan kelulusan jika Arif membayar sejumlah uang.
Modus operandi yang digunakan adalah memanfaatkan jaringan keluarga polisi dan oknum internal PT KAI. Arif bukan satu-satunya korban, ada beberapa orang lain yang juga mengalami hal serupa.
Bripda WSN diketahui berdinasi di Polda Metro Jaya mematok tarif sebesar Rp170 juta untuk posisi masinis dan Rp50 juta untuk posisi teknisi.
Arif menjelaskan bahwa ia pertama kali mengenal Bripda WSN melalui Ajeng, istri dari seorang polisi aktif. Ajeng mempublikasikan informasi lowongan kerja di PT KAI melalui status WhatsApp, yang kemudian dilihat oleh istri Arif. Ajeng meyakinkan bahwa rekrutmen ini aman karena dilakukan oleh sesama keluarga polisi. Pertemuan pertama antara Arif, Ajeng, dan Bripda WSN terjadi di rumah Ajeng pada malam hari.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta