"Teman kita yang tawuran semuanya dikeluarkan, tindakan pelecehan dan pencabulan adalah tindakan yang paling rendah dari semua. Kami minta keadilan pak," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 5 Tangsel, Rohmani Yusuf mengaku sangat bangga dengan para siswanya yang hari ini melakukan aksi demonstrasi.
Menurut Rohmani, pihaknya memberikan ruang kepada siswa untuk menyampaikan aspirasinya terkait kasus guru mereka yang akhir-akhir ini viral dan membawa dampak buruk terhadap sekolah.
"Kalian ternyata sangat peduli dengan sekolah kita. Bapak sangat setuju dan ini adalah menjadi hak kalian untuk menyampaikan aspirasi," terang Rohmani Yusuf.
Dengan demikian, Rohmani menjelaskan terkait awal mula kasus itu. Menurutnya, kasus pencabulan itu terjadi pada tahun 2010 dan pelaku Heri Dedi Wijaya telah dikenakan sanksi dinonaktifkan dari Kwarcab Tangsel.
Editor : Hasiholan Siahaan