BPS: Sektor Kuliner Tumbuh Pesat, Kawasan Komersial Jadi Lahan Potensial

Dengan melihat tren pertumbuhan dan potensi pasar yang kuat, kawasan komersial baru diprediksi akan terus menjadi magnet bagi bisnis kuliner. Namun, keberhasilan tetap ditentukan oleh kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan pasar, kualitas pelayanan, serta strategi bisnis yang berkelanjutan. Kawasan komersial baru dinilai memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan sektor kuliner. Menurut Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land. "Pengembangan kawasan terpadu seperti kota mandiri harus dirancang secara menyeluruh agar dapat mengakomodasi berbagai aktivitas masyarakat, termasuk kebutuhan akan ruang usaha kuliner." ungkapnya.
“Kawasan komersial yang dibangun secara terencana dan berada di lokasi strategis akan memudahkan pelaku usaha dalam menjangkau konsumen serta meningkatkan aktivitas ekonomi lokal,” tegasnya.
Sementara itu, pelaku usaha kuliner Jang Steven Sanjaya mengungkapkan bahwa dalam membuka cabang baru, dua aspek utama menjadi pertimbangan: kepadatan penduduk di sekitar lokasi dan kesesuaian daya beli konsumen dengan segmen pasar yang dituju.
“Lokasi usaha idealnya berada dalam radius 5 km dari populasi padat, dengan segmentasi sosial ekonomi yang sejalan dengan harga dan konsep bisnis yang kami jalankan,” jelas Jang, pemilik jaringan resto yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pemilihan lokasi yang tepat serta dukungan infrastruktur seperti akses jalan dan lahan parkir juga menjadi faktor krusial dalam menunjang operasional dan keberhasilan bisnis kuliner di kawasan baru.
Tren ini menunjukkan bahwa kawasan komersial baru, jika didukung dengan perencanaan matang, dapat menjadi pusat pertumbuhan usaha mikro maupun menengah, terutama di sektor makanan dan minuman, ujar Jang.
Editor : Hasiholan Siahaan