64 Juta Pemuda Indonesia Berpotensi Jadi Penggerak Aksi Iklim

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Data BPS 2023 menunjukkan ada lebih dari 64 juta pemuda berusia 16–30 tahun di Indonesia, atau sekitar 23% dari total penduduk. Dengan jumlah sebesar ini, keterlibatan mereka dalam isu iklim dinilai sangat strategis.
Sebanyak 107 pemuda dari 39 kabupaten/kota di Indonesia terlibat dalam kampanye aksi iklim bertajuk Green Leaders for Our Well Being (GLOW) Ambassador yang digagas ChildFund International di Indonesia. Program ini menyasar kelompok usia 17–24 tahun untuk mengasah kepemimpinan, memperkuat aksi komunitas, serta meningkatkan kesadaran lingkungan.
Keterlibatan pemuda tak hanya bersifat simbolis. Mereka terhubung dalam jaringan lintas daerah dan turut mendesain solusi inovatif. Natasya (20) dari Semarang, misalnya, merancang Greenopoly, permainan edukatif bertema lingkungan. Sementara Sari (22) dari Bogor mengembangkan bank sampah digital untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di daerahnya.
Fikri (20), peserta asal Semarang, mengaku program ini membantunya menyuarakan keresahan soal krisis iklim yang selama ini hanya disimpan sendiri. “Saya jadi sadar, dampak perubahan iklim tidak hanya dirasakan di Jawa, tapi juga di banyak daerah lain yang jarang terekspos,” ungkapnya, Kamis (3/7/2025).
“Kami ingin anak muda tak hanya menjadi penyintas dari dampak krisis iklim, tetapi juga pemimpin dalam menciptakan solusi,” ujar Meinrad Indra Cahya, Senior Program Specialist ChildFund International di Indonesia.
Kampanye berlangsung selama enam bulan, dari Januari hingga Juni 2025, melalui tiga tahap: membangun kesadaran, menguatkan pemberdayaan, dan mendorong aksi nyata. Para peserta dilibatkan dalam pelatihan, tantangan kreatif, hingga pengembangan proyek sosial berbasis komunitas.
Menurut Hikmah Ubaidillah, Senior Communications Specialist ChildFund, kampanye ini menyasar generasi muda yang akrab dengan media sosial dan isu sosial. “Generasi Z punya potensi besar membentuk opini publik dan memicu perubahan perilaku lewat jejaring digital mereka,” jelasnya.
ChildFund bekerja sama dengan Indonesia Youth Advisory, sebuah jaringan anak muda dari tujuh provinsi, untuk memastikan keterlibatan pemuda bersifat partisipatif dan setara. “Bagi kami, anak muda bukan penerima program, tapi mitra yang aktif merancang perubahan,” tegas Meinrad.
Editor : Hasiholan Siahaan