16 Korban Belum Ditemukan, Tim SAR dan Relawan Maksimalkan Pencarian di Banjarnegara
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Upaya penyelamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyintas bencana di Jawa Timur dan Jawa Tengah terus digencarkan. Di kawasan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Dompet Dhuafa Jawa Timur bergerak cepat mengoperasikan Pos Hangat untuk membantu warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Pos pengungsian di SDN Supiturang 4 menjadi pusat aktivitas penanganan darurat. Dari titik ini, tim mendistribusikan makanan dan minuman untuk warga serta relawan sejak Kamis (20/11), menyusul kondisi kebutuhan pokok yang masih terbatas di lapangan.
Tim juga melakukan peninjauan langsung ke sejumlah wilayah terdampak di Dusun Kamar A, Sumbersari, dan Gumuk Mas untuk memetakan situasi dan memastikan layanan bisa menjangkau area yang aksesnya tertutup material erupsi. Tantangan logistik menjadi perhatian utama dalam upaya penanganan darurat.
Menurut Agus Triabudi Waloyo, Koordinator Respon Bencana Dompet Dhuafa Jatim, kebutuhan pangan dan perlindungan dasar merupakan prioritas saat ini. “Situasi pengungsian masih sangat terbatas. Karena itu, kami memastikan makanan hangat dan kebutuhan pokok tetap terdistribusi setiap hari,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Hingga Jumat, layanan Pos Hangat telah menjangkau sekitar 600 penyintas di Desa Supiturang. Selain makanan siap saji, tim juga menyalurkan masker dan air mineral di Dusun Oro-oro Ombo dan Dusun Gumuk Mas untuk merespons hujan abu vulkanik yang menyelimuti wilayah tersebut.
Penanganan bencana serupa berlangsung di Banjarnegara, Jawa Tengah, setelah longsor melanda kawasan tersebut. Hingga Sabtu (22/11), 16 warga masih dinyatakan hilang. Proses pencarian dilakukan secara intensif oleh tim SAR dan relawan, meski menghadapi medan labil serta cuaca yang tidak menentu.
Penanggung Jawab Tanggap Darurat DMC Dompet Dhuafa, Ahmad Yamin, mengatakan bahwa distribusi bantuan tetap diupayakan menyentuh seluruh penyintas. “Akses menuju lokasi terdampak cukup berat, tetapi kebutuhan warga tidak boleh tertunda. Kami terus memastikan bantuan pangan bisa diterima setiap hari,” jelasnya.
Di Pos Pengungsian GOR Beji, Desa Beji, Kecamatan Pandanarum, tim membagikan sekitar 500 porsi sarapan berupa bubur kacang hijau dan minuman hangat. Layanan ini juga diberikan kepada relawan yang bertugas di lapangan.
Respon masyarakat terhadap dukungan darurat tersebut cukup positif. Frih Fitriani, warga Dusun Situkung yang rumahnya rusak akibat longsor, mengatakan bahwa keberadaan makanan siap saji sangat membantu mereka bertahan. “Kami datang ke pengungsian tanpa membawa apa-apa. Kehadiran bantuan ini sangat menolong kami,” ungkapnya.
Editor : Hasiholan Siahaan