JAKARTA, iNewsTangsel.id - Momentum Hari Osteoporosis disetiap 20 Oktober dijadikan tolak ukur sebagai rangkaian pencegahan Osteoporosis bagi masyarakat melalui pola hidup sehat seimbang dan diiringi olahraga yang teratur.
Salah satunya dengan melakukan kegiatan senam pencegahan osteoporosis. Begitupun dilakukan oleh Siloam Hospitals Mampang sebagai pusat pelayanan Orthopedi, Spine, and Sport.
Pada momentum tersebut mengadakan kegiatan senam pencegahan osteoporosis dan bincang sehat bersama dokter Spesialis Orthopedi, dr. Henry Suhendra SpOT(K).
"Melalui kegiatan ini, diharapkan agar masyarakat kembali mengingat pentingnya akan pola hidup sehat dan seimbang, sekaligus dapat diimplementasikan, khususnya dari warga sekitar wilayah Mampang, komunitas dan para orang tua", tutur Direktur Siloam Hospitals Mampang, dr.Henry Bertus MARS, belum lama ini di di Siloam Hospitals Mampang.
Dikatakan Henry Bertus, akan senam Osteoporosis, kegiatan senam ini akan menjadi kegiatan rutin yang difasilitasi oleh Siloam Hospitals Mampang sebagai bentuk aksi nyata kepedulian akan peningkatan kesehatan masyarakat sekitar Siloam Mampang.
Senam Osteoporosis merupakan gabungan beberapa latihan dengan berbagai manfaat seperti aerobic low impact yang berguna untuk meningkatkan kebugaran jantung dan paru, weight bearing exercise guna meningkatkan kepadatan tulang, resistensi untuk meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang. Bagi penderita osteoporosis, olahraga yang satu ini juga membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Dengan begitu, risiko patah tulang karena jatuh pun bisa dikurangi.
Pencegahan Osteoporosis
Osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tapi tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini.
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang. Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun.
Pada momentum Hari Osteoporosis Internasional disetiap tanggal 20 Oktober, Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi dari Siloam Hospitals Mampang, dr. Henry Suhendra SpOT(K)., menyampaikan pada edukasinya bahwa berkurangnya kepadatan/komposisi tulang berdampak pada tulang menjadi keropos (Osteoporosis) sangat berhubungan dengan jaringan otot dan tulang dari asupan nutrisi, vitamin D dan olahraga.
"Osteoporosis dikenal sebagai penyakit pada usia lanjut, tapi tindakan pencegahan sudah harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu pada saat usia belasan tahun perlu diperhatikan sejumlah hal yang dapat membangun tulang dengan maksimal, yaitu olah raga teratur dan terukur, terutama Strength Training untuk membangun otot," ungkap Henry.
Dikatakanna bahwa peakbone mass, yaitu puncak massa tulang 90% dicapai pada usia 19 tahun sisanya 10% akan dipenuhi di usia 30 hingga 35 tahun.
Juga perlu diperhatikan gizi atau nutrisi yang baik, terutama mencukupi kebutuhan protein harian, vitamin dan mineral yang optimal, terutama kadar vitamin D di dalam darah yang optimal.
"Adapun bagi yang sudah berusia diatas 40 tahun sangat sangat dianjurkan untuk tetap strength training guna melawan Sarcopenia, yang akan berujung pada Osteoporosis", imbuh Henry.
Dokter Henry Suhendra SpOT(K)., diketahui sebagai Konsultan Sports injury & Arthroscopy dari Siloam Hospitals Mampang. Sementara jadwal prakteknya juga dapat dilihat dengan mendownload aplikasi MySiloam.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait