Mahasiswa Universitas Brawijaya Korban Kabel Fiber Optik Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi dan Mahfud
Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan saya. Akibatnya menelan air ludah pun tidak bisa saya lakukan, sehingga setiap dua menit sekali saya harus mengeluarkan air liur saya dan setiap sebulan sekali harus saya ganti.
Area tenggorokan saya mengalami kerusakan parah yang mengakibatkan rusaknya saluran makan dan saluran pernafasan. Akibatnya, menelan air ludah pun saya tidak bisa, sehingga setiap dua menit sekali saya harus mengeluarkan air liur dan setiap kali saya ingin tidur saya harus menyedot air liur beserta lendir yang masuk ke pernafasan saya dengan menggunakan mesin sedot.
Kepada Pak Jokowi dan Pak Mahfud ada beberapa hal lagi yang ingin saya sampaikan kepada bapak sekalian. Saya ingin cepat sembuh dan diobati secepatnya. Saya sendiri sudah tidak kuat berlama-lama seperti ini. Saya sudah ingin kembali kuliah dan melanjutkan aktivitas selayaknya manusia normal.
Saya juga ingin pihak yang bersangkutan segera bertanggungjawab atasa kelalalian yang dilakukan sehingga membuat kondisi saya seprti ini. Saya ingin secepatnya kasus ini berakhir dengan mendapat keadilan yang seadil-adilnya untuk saya dan keluarga agar tifak jadi konsumsi publik lagi.
Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses decision making dan negosiasi dengan keluarga saya berjalan dengan objektif, adil dan tidak merugikan saya dan keluarga.
Demikian surat ini saya buat dengan sejujurnya. Harapan saya adalah dengan adanya surat ini dapat dibaca dan menjadi perhatian bagi Pak Jokowi dan Mahfud.
Bintaro, 2 Agustus 2023
Sultan Rífát Alfatih."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait