PONDOK AREN, iNewsTangsel.id - Seorang pekerja tewas dan 5 lainnya luka-luka akibat dinding turap ambrol di area proyek pembangunan turap Kali Serua di Perumahan Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat 6 Oktober 2023 sekira pukul 10.30 WIB. Kini proyek di lokasi dihentikan sementara menunggu hasil penyelidikan. Garis polisi pun telah terpasang melintang di sekitar bibir kali.
Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) memberikan penjelasan. Area dinding turap yang ambrol di lokasi proyek itu disebut sebagai dinding pagar yang dibuat oleh warga.
"Robohnya pagar rumah warga di proyek tersebut panjangnya 14 meter dengan tinggi 4 meter berada di bantaran Sungai Serua menimpa pekerja. Saat kejadian pekerja sedang mengerjakan perakitan pembesian untuk pondasi tanggul," terang Kepala DInas SDABMBK Tangsel, Robi Cahyadi, Sabtu (07/10/23).
Kata Robi, semua pekerja telah dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan. "Seluruh korban yang tertimpa reruntuhan tembok milik warga itu menerima santunan dan pengobatan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan pihak perusahaan," bebernya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini. Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengungkap adanya faktor kelalaian dalam pengerjaan proyek hingga menyebabkan jatuh korban jiwa dan luka.
"Mereka itu mengabaikan keselamatan kerja. Tidak dibekali dengan peralatan pendukung," katanya.
Proyek pembangunan turap Kali Serua di lokasi dikerjakan sejak 2 bulan lalu. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp4,8 miliar. Pelaksanaannya dikerjakan PT Cahaya Kintamanik dengan waktu 197 hari kalender.
Pantauan di lokasi, beberapa material dinding turap masih berserakan di dasar kali. Seunit ekskavator yang digunakan bekerja juga masih teronggok di sana. Ambrolnya dinding turap terjadi akibat penggunaan ekskavator yang memicu getaran hingga membuat dinding turap di bagian atas bergeser dan ambrol menimpa pekerja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait