Memahami Hubungan antara Spiritualitas dan Kesehatan

Hasiholan
Neuroteologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti agama, pendidikan agama, dan psikoterapi. Dok.wikipedia

Pada intinya, neuroteologi harus dipandang sebagai studi multidisiplin yang membutuhkan integrasi yang kuat dari berbagai bidang, terutama ilmu saraf dan fenomena keagamaan. Lebih penting lagi, agar neuroteologi dapat menjadi bidang yang memberikan kontribusi signifikan pada pengetahuan manusia, diperlukan kerjasama yang erat antara para ahli dari berbagai disiplin ilmu.

Konsep neuroteologi ini mulai muncul pada abad ke-20 seiring dengan pesatnya perkembangan penelitian neurologis yang berusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana otak manusia memproses pengalaman-pengalaman keagamaan.

Terdapat beberapa tahapan penting dalam perkembangan neuroteologi:

- Tahun 1950-an - 1960-an: Pionir dalam bidang ini seperti neurolog Amerika, Wilder Penfield, memulai studi tentang stimulasi otak dan pengalaman spiritual yang muncul selama operasi otak.

- Tahun 1990-an - 2000-an: Perkembangan teknologi pencitraan otak seperti fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) memungkinkan penelitian yang lebih mendalam tentang aktivitas otak selama pengalaman keagamaan.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network