Dana murah yang berhasil dihimpun oleh Bank mencapai Rp25,8 triliun, terdiri dari Giro sebesar Rp15,9 triliun pada Maret 2024, meningkat 16,41% dari Rp13,6 triliun pada Maret 2023, dan Tabungan sebesar Rp9,9 triliun pada Maret 2024, tumbuh 4,86% dari Rp9,4 triliun pada Maret 2023.
Bank juga mengurangi porsi dana mahal yang dimilikinya, yang tercermin dari Deposito yang turun 17,44% dari Rp44,1 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp36,4 triliun pada Maret 2024. Romy menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi yang dipilih Bank untuk menjaga likuiditas perseroan, dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat dari 72,06% pada Maret 2023 menjadi 81,31% pada Maret 2024.
Lebih lanjut, meskipun menghadapi berbagai kondisi tersebut, Bank DKI tetap mampu mempertahankan laba bersih sebesar Rp187 miliar pada Maret 2024, yang didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp650 miliar dan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp134 miliar pada Maret 2024. Secara keseluruhan, total aset Bank DKI pada Maret 2024 mencapai Rp78,2 triliun.
Arie Rinaldi, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, menambahkan bahwa selain capaian kinerja keuangan, Bank DKI juga menerima sejumlah penghargaan dari lembaga dan secara individu selama periode Q1 2024.
Penghargaan tersebut meliputi Indonesia Best BUMD Awards 2024, Investor Daily ESG Appreciation Night 2023, 4th Indonesia Syariah Awards 2024, dan penghargaan personal lainnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait