Industri Asuransi Jiwa Hadapi Tekanan Ekonomi, Premi Tumbuh Pesat di Tengah Tantangan

Shanty Brilliani Tasya
Meskipun menghadapi inflasi medis dan fluktuasi pasar yang tidak menentu, industri asuransi jiwa Indonesia berhasil menunjukkan daya tahan luar biasa.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di tengah perubahan ekonomi global yang dinamis, industri asuransi jiwa di Indonesia menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), perusahaan asuransi jiwa berhasil mencatat total pendapatan premi sebesar Rp88,49 triliun pada Semester 1 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 2,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketahanan Menghadapi Guncangan Ekonomi

Pertumbuhan premi ini menjadi bukti bahwa strategi kanal distribusi yang efektif mampu meredam dampak guncangan ekonomi global. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menegaskan bahwa keberhasilan ini dicapai melalui optimalisasi berbagai kanal distribusi, dengan bancassurance sebagai penyumbang utama pertumbuhan premi. "Kanal bancassurance menyumbang Rp36,92 triliun, tumbuh 13%, sementara kanal keagenan dan distribusi alternatif juga mencatatkan peningkatan yang signifikan," jelas Budi, Rabu (28/8/2024).

Lebih dari sekadar angka, pertumbuhan ini mencerminkan kebangkitan industri yang mampu menjaga kepercayaan konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi.

Tekanan Finansial Akibat Inflasi Medis: Tanggapan Industri terhadap Tantangan

Selain mencatat pertumbuhan premi, industri asuransi jiwa juga dihadapkan pada tantangan besar dari meningkatnya klaim kesehatan akibat inflasi medis. Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin, mengungkapkan bahwa tren kenaikan klaim kesehatan meningkat 26% menjadi Rp11,83 triliun pada Semester 1 2024. “Rasio klaim untuk produk kesehatan mencapai 105,7%, artinya klaim yang dibayarkan melebihi premi yang diterima,” ujar Freddy.

Meskipun demikian, industri tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan terbaik. Freddy menyatakan bahwa AAJI terus berkoordinasi dengan OJK, Kementerian Kesehatan, dan penyedia layanan kesehatan untuk mencari solusi berkelanjutan. "Kami berupaya menjaga keseimbangan antara kualitas layanan dan kesehatan finansial industri," tambahnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network