Paya Pinang Group Integrasikan Padi Gogo dengan Tanaman Sawit

Hasiholan
Penanaman padi gogo ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani

Selain penanaman sawit, pada hari tersebut juga dilakukan penanaman padi gogo sebagai tanaman sela, dengan benih yang disediakan oleh RSI. “Setelah PSR di lokasi ini, program ini akan dilanjutkan di wilayah Asahan, Sumatera Utara,” tambahnya.

"Padi Gogo yang ditanam di Paya Pinang ini berasal dari benih yang mendapatkan perlakuan biofortifikasi Zn, yang bergizi tinggi bagus untuk penanganan stunting. Demikian penjelasan Sulaiman Ginting, dari HarvestPlus Soultion."

Penjabat (Pj) Bupati Batubara, Heri Wahyudi Marpaung, mengapresiasi inisiatif Paya Pinang Group dalam penanaman padi gogo sebagai tanaman sela di antara sawit. Ia mengatakan bahwa upaya ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Batubara dalam menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi di wilayahnya. “Angka stunting kami berada di angka 17%. Kami berharap penanaman padi gogo yang kaya nutrisi ini dapat membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Batubara,” ujarnya.

Heri Wahyudi juga memuji program RSI yang mendorong petani untuk memproduksi minyak sawit. Oleh karena itu, ia berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Batubara memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dengan demikian, kabupaten tidak hanya bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. “Kami ingin menciptakan pendapatan melalui PKS yang dapat dikelola oleh BUMD, dan kami membuka diri untuk berkolaborasi dengan RSI,” tambahnya.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma (Salma) di Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Ardi Praptono, mengatakan bahwa produktivitas kelapa sawit nasional rata-rata setara dengan 2-3 ton CPO per hektare. “PSR diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sawit nasional tanpa perlu membuka lahan baru,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Ardi Praptono, juga akan terus fokus pada ketahanan energi melalui biofuel, yang menjadikan sawit sangat penting bagi program nasional ini. “Kami akan mendukung melalui program sarana dan prasarana setelah PSR ini. Setelah tanaman menghasilkan (TM), kami akan memberikan program sarpras,” janjinya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network