“Alhamdulillah, pesanan dari luar negeri seperti Jepang, Australia, Belanda, hingga Amerika cukup banyak. Sebagian besar pesanan dilakukan melalui media sosial, sering kali membutuhkan waktu lebih lama karena desain khusus yang diminta,” kata Nani.
Sementara itu, Bambang Edi Prasetyo, Manajer Program Dompet Dhuafa Yogyakarta, menambahkan, “Kelompok Batik Berkah Lestari merupakan bukti transparansi pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah. Kami berharap kelompok ini mampu menarik minat generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan batik Imogiri sebagai pemberdayaan ekonomi yang tangguh.”
Pendopo Batik Berkah Lestari juga menerima kunjungan mahasiswa Australia yang mengikuti program pertukaran pelajar dari salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Mahasiswa tersebut, Jhon, menjelaskan, “Kami dirujuk oleh kampus untuk mendukung pelestarian dan pengembangan batik di Yogyakarta, termasuk Batik Imogiri. Saya mencoba mengenalkan Batik Imogiri melalui TikTok agar masyarakat Australia lebih tertarik pada batik Indonesia, khususnya dari Imogiri.”
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait