Budi Said menjawab selama ini bisnis dia hanya properti dan baru belajar bisnis emas di tahun 2018, Budi Said mengaku dirinya beberapa kali ditawari Melina.
Kemudian ditegaskan Budi awalnya ia tak mau tapi karena terus ditawarkan akhirnya mau. "Tapi awalnya saya tidak mau lho, Pak. Awalnya lho. Lama-lama saya dibujuk-bujuk, saya bilang ya sudah lah. Saya ikut lah. Yang penting aman," jelasnya.
Budi Said juga menerangkan pembelian emas yang dilakukannya melalui Eksi tidak cash and carry karena pada saat bayar maka baru 12 hari kemudian emasnya diterina.
"Jadi tidak fair kalau nuduh saya terima kelebihan emas di tanggal 12 November 2018 karena ditanggal tersebut saya menerima emas untuk pembelian sebelumnya, sedangkan emas yang saya bayarkan pada tanggal tersebut saya belum terima," paparnya
Selain itu Budi Said juga menerangkan dia juga tidak pernah menyuruh Eksi atau pegawai butik antam untuk membuat surat keterangan "Wong saya nagih kok malah dikasih surat keterangan untuk menenangkan saya," kata dia.
Sebagai informasi Jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung mendakwa Crazy Rich Surabaya, Budi Said atas dugaan korupsi pembelian emas PT Antam sebanyak 7 ton lebih.
Dakwaan itu dibacakan jaksa penuntut umum dalam persidangan perdana Budi Said di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Pembelian emas dalam jumlah besar dilakukan Budi Said ke Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya 01 PT Antam pada Maret 2018 sampai dengan Juni 2022.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait