"Pengelola Danantara harus independen dan tidak memiliki hubungan politik, sehingga dapat beroperasi secara profesional dan mandiri," tegasnya.
Kedua, Danantara harus berdiri terpisah dari kabinet. Dedi menyoroti ambisi Prabowo menjadikan Danantara seperti Temasek, perusahaan superholding asal Singapura. "Temasek bergerak cepat karena tidak terhambat birokrasi. Fokusnya adalah menghasilkan keuntungan bagi negara," jelas Dedi.
Ia pun menegaskan bahwa Danantara sebaiknya bertanggung jawab langsung kepada Presiden, tanpa campur tangan Kementerian BUMN. Selain itu, direksi Danantara harus fokus penuh pada tugasnya tanpa merangkap jabatan di tempat lain.
Dedi mengakui bahwa upaya menjaga Danantara tetap independen bukanlah hal mudah. Namun, ia menekankan bahwa dengan pengawasan ketat dari berbagai pihak, hal itu tetap bisa diupayakan. "Masyarakat juga harus ikut mengawal agar Danantara tidak disalahgunakan demi kepentingan politik," pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait