Di tengah tantangan global—termasuk fluktuasi nilai tukar, dominasi kapal asing di jalur ekspor-impor, serta kebijakan tarif resiprokal dari AS—INSA menyerukan kerja sama lintas sektor untuk memperkuat daya saing pelayaran nasional. Mulai dari lembaga keuangan, perpajakan, hingga pendidikan pelaut harus terlibat aktif.
“Industri ini butuh dukungan pembiayaan dengan bunga bersaing, sistem perpajakan yang berpihak, dan peningkatan kualitas SDM, terutama kru kapal kita,” ujar Carmelita.
Menurutnya, pelaut Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing secara global, sejalan dengan tren meningkatnya permintaan kru dari negara-negara besar.
“IMW 2025 adalah momentum tepat untuk menunjukkan kesiapan kita menjawab tantangan global. Saatnya bersatu dan tampil di panggung maritim dunia,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait