Ia menegaskan pentingnya investigasi mendalam untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan. “Ini soal nyawa. Evaluasi menyeluruh sangat dibutuhkan agar sarana yang sudah tersedia tidak sia-sia karena kelalaian manusia. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Sudjatmiko juga mendorong PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan standar keselamatan di perlintasan sebidang. Ia mengapresiasi langkah KAI yang telah menutup 309 perlintasan selama 2024, namun menekankan perlunya langkah pencegahan yang lebih konsisten.
“Penutupan perlintasan memang langkah positif, tapi pengawasan berkala dan edukasi keselamatan bagi masyarakat harus terus ditingkatkan. Keselamatan pengguna jalan dan penumpang kereta harus menjadi fokus utama dalam kebijakan transportasi nasional,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait