Pameran tahun ini juga diperkuat teknologi berbasis kecerdasan buatan. Untuk pertama kalinya, diterapkan sistem “AI Wisdom Exhibition”, yang dapat menganalisis perilaku dan profil pengunjung untuk memberikan saran real-time terkait peluang perdagangan.
“Sudah ada 30% peserta yang memanfaatkan sistem ini. Teknologi ini membantu mereka menjangkau calon pelanggan lebih tepat sasaran dan mempercepat proses negosiasi,” ungkap Larissa.
Pameran ini menjadi salah satu bukti semakin eratnya kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya dalam sektor perdagangan dan manufaktur.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait