Hal senada disampaikan Mahaning Riyana. Ia melihat pendekatan hybrid ini sebagai jalan tengah antara digitalisasi dan kebutuhan akan edukasi langsung. “Distribusi berbasis pendampingan ini bisa menjadi motor pertumbuhan inklusi asuransi syariah ke depan,” katanya.
Model distribusi yang bersifat humanis dan skalabel ini dinilai dapat mendukung kebijakan nasional dalam memperluas akses layanan keuangan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait