MRF Bintaro Diduga Biang Kerok Masalah Sampah, Aduan Warga ke Pemkot Tangsel Tak Pernah Direspons

Aries Dannu
Polemik terkait keberadaan Material Recovery Facility (MRF) Bintaro Jaya di Parigi Baru, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus memanas. Foto ist

PONDOK AREN, iNewsTangsel – Polemik terkait keberadaan Material Recovery Facility (MRF) Bintaro Jaya di Parigi Baru, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), terus memanas. 

Fasilitas pengelolaan sampah yang awalnya diharapkan meringankan beban kota ini justru kini dituding menjadi sumber masalah bagi warga sekitar.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI di Senayan, Ketua DPD Gemabudhi Banten, Samatha Putra, menyuarakan keresahan warga. Ia menegaskan, aroma menyengat dari MRF telah menyebar hingga ke pemukiman dan rumah ibadah.

“Aroma itu bukan sekadar gangguan kecil, tapi sudah merusak aktivitas ibadah dan kenyamanan warga,” tegas Samatha, dalam keterangannya yang dikutip wartawan, Rabu (24/9/2025).

Desakan penutupan MRF pun kian menguat. Warga menilai fasilitas ini lebih banyak menimbulkan mudarat dibanding manfaat. 

Ridwan (43), warga sekitar Parigi Baru, mengaku aktivitas sehari-harinya terganggu akibat bau yang terus menyelimuti lingkungan tempat tinggalnya.

“Kalau baunya sudah sampai ke tempat ibadah, itu jelas sangat mengganggu. Kami butuh tindakan nyata, bukan sekadar wacana, sebab bau ini sudah masuk ke rumah-rumah,” ujarnya.

Sementara Mawarno (50), warga lain, menilai operasional MRF Bintaro belum maksimal. Menurutnya, hanya beberapa mobil sampah yang terlihat masuk ke lokasi pengelolaan.

"Ya baru-baru ini kelihatan hanya beberapa mobil saja yang masuk lokasi, tapi saya belum tahu apakah pernah ditutup atau tidak. Sepertinya operasionalnya belum maksimal," ujar Mawarno, yang meminta namanya disamarkan.

Meski keluhan warga sudah sampai ke Senayan, Pemkot Tangsel dinilai belum mengambil langkah tegas terkait protes polusi yang disebabkan sampah di sekitar MRF Bintaro.

Hingga kini, belum ada tindakan konkret dari Pemkot maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel terkait operasional MRF Bintaro. Saat dimintai tanggapan, Sekretaris DLH Tangsel, Indri Sari Yuniandri, memilih bungkam.

Sejatinya, MRF Bintaro diharapkan menjadi solusi pengurangan sampah sebelum dibawa ke TPST Cipeucang, yang kerap menghadapi masalah. Namun kenyataannya, fasilitas ini justru dituding menimbulkan pencemaran dan menurunkan kualitas hidup warga sekitar.

Pengamat Kebijakan Publik, Miftahul Adib, menegaskan bahwa asas kepentingan publik harus menjadi prioritas dalam pengambilan kebijakan terkait MRF Bintaro.

“Jika keberadaan fasilitas ini mencemari lingkungan, menimbulkan polusi bau, serta mengganggu aktivitas warga termasuk ibadah, maka langkah paling logis adalah menutupnya. Penanganan sampah harus menjadi prioritas utama Pemkot Tangsel, karena hingga kini pengelolaan sampah dinilai belum komprehensif,” terang Miftahul Adib kepada wartawan.

“MRF Bintaro justru menambah masalah baru ketimbang mengurangi beban sampah. Pemerintah harus segera mencari solusi konkret agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” jelasnya.

Ia menambahkan, Pemkot Tangsel tidak punya alasan lagi untuk mempertahankan MRF Bintaro. Fasilitas ini sudah menimbulkan pencemaran, bau limbah, serta mengganggu aktivitas dan ibadah warga. Jika dibiarkan, MRF Bintaro berpotensi memicu konflik sosial.

Selain menutup MRF, Pemkot juga dituntut menghadirkan solusi cepat dan nyata dalam pengelolaan sampah, karena sistem yang ada hingga kini dianggap belum maksimal.

“Bahkan, warga Bintaro terpaksa melakukan pengelolaan sampah secara mandiri karena Pemkot dianggap kewalahan menangani persoalan ini,” ungkap Miftahul Adib.

Sementara itu, pihak MRF Bintaro belum bisa dimintai keterangan terkait protes tersebut. Keberadaan fasilitas ini tertutup rapat, tanpa penjaga maupun security di pintu masuk, meski suara mesin dalam pabrik terdengar dari luar pagar.

Pantauan wartawan menunjukkan MRF Bintaro berada tepat berseberangan dengan Vihara Siddharta di Parigi Baru, Pondok Aren. Lokasi yang berdekatan ini memperkuat dugaan bahwa protes warga akibat bau sampah akan terus bergulir.
 

Editor : Aris

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network