JAKARTA, iNewsTangsel - Industri perawatan kecantikan terus mengalami perkembangan pesat. Memasuki edisi kelima, Lavere Lash Festival (LLF) 2025 sebagai konferensi terbesar bagi pelaku industri lash dan brow di Indonesia, mengupas kiat dan rahasia sukses yang menekankan keterlibatan komunitas dengan mengusung tema Lash & Lead.
Acara ini menghadirkan kelas, diskusi, dan demonstrasi dari enam pembicara ternama, sekaligus memperkuat solidaritas lash artist untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Pembicara internasional Pemika dari Lasholic.bkk, Thailand, membawakan materi Anime Lash with One Tweezer Technique yang inovatif untuk lash extension. Sementara Stefie Widya dari Stefielashes membahas Healthy Long Lash, dan Marlene Aprilia dari Beautylash memperkenalkan metode Glueless Lash Lift untuk teknik lash terbaru 2025.
Dari perspektif bisnis, Adam Mulyadi dari Egghead berbagi The Art of Attracting Clients Without Competing in Price guna tingkatkan daya saing beautypreneur. Adrian Ng, mantan Director of International Business Gratyo dan Certified Business Coach, menyajikan 3 Tangga Menjadi Beautypreneur Sejati, diikuti Shinta dari JS Nails dengan topik Halal Gel Polish: Halal or Hype?.
Sejak 2021, Lavere Lash Festival telah menjadi platform utama bagi lash artist, salon owner, dan beautypreneur dari berbagai kota di Indonesia untuk belajar dan berjejaring. Festival ini menyoroti bahwa perkembangan industri lash & brow bergantung pada kebersamaan komunitas, bukan hanya tren sementara yang datang dan pergi.
"Selama lima tahun terakhir, LLF tumbuh bukan hanya sebagai festival, tapi sebagai rumah bagi komunitas lash extension di Indonesia. Melihat bagaimana para lash artist saling berbagi, saling mendukung, dan berkembang bersama adalah alasan mengapa festival ini selalu kami adakan," ujar Yuliana Nyoto, Founder Lavere, dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).
Tahun 2025 menandai rebranding Lavere Lash yang bukan sekadar perubahan visual, melainkan penegasan peran sebagai panduan bagi lash artist dalam pertumbuhan industri lash & brow. Kegiatan yang melibatkan komunitas ini diharapkan melahirkan generasi beautypreneur percaya diri dan berkelanjutan di tengah dinamika pasar kecantikan Indonesia.
Editor : Aris
Artikel Terkait
